Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Blogger Template From:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Tuesday, March 25, 2008

Motivate urself!

"Seorang pahlawan boleh salah, boleh gagal, boleh tertimpa musibah...Tapi dia tidak boleh kalah, dia tidak boleh menyerah pada tentangannya. Dia tidak boleh menyerah kepada keterbatasannya, dia harus tetap melawan, menembus gelap supaya dia bisa menjemput fajar sebab kepahlawanan adalah piala yang direbut, bukan kado yang dihadiahkan"...
Dahsyatkan Potensi Raih Prestasi

Tuesday, March 18, 2008

Generasi Harapan


Album : Kembali..!
Munsyid : Izzatul Islam

Dimana dicari pemuda Kahfi
Terasing demi kebenaran hakiki
Dimana jiwa pasukan Badar berani
Menoreh nama mulia perkasa abadi


Umat melolong di gelap kelam
Tiada pelita penyinar terang
Penunjuk jalan kini membungkam
Lalu kapankah fajar kan datang


Mengapa kau patahkan pedangmu
Hingga musuh mamapu membobol betengmu
Menjarah menindas dan menyiksa
Dan kita hanya diam sekedar terpana


Bangkitkan negri lahirkan generasi
Pemuda harapan tumbangkan kedzaliman


Wajah dunia Islam kini memburam
Cerahkan dengan darahmu
Panji Islam telah lama terkuali
Menanti bangkit kepalmu

Monolog Seorang Pengabdi


In the name of Allah, the most Gracious, most Merciful….

Tuhan tidak pernah menzalimi hambaNya tetapi manusialah yang menzalimi diri mereka sendiri. Terkadang kita terlupa, sering saja keluhan dan rungutan tercetus keluar dari bibir, mungkin hanya kerana tertinggal barang , atau terpaksa menunggu seseorang atau mungkin yang lebih besar dari itu, kita ditimpa ujian. Kita seringkali memandang pada apa yang menimpa sehingga terlupa pada yang membenarkan perkara itu berlaku.

Fitrah insani…lupa..,tapi Dia tak pernah lupa, tak pernah jemu, dan tak pernah menolak permintaan hambaNya. Terkadang aku terfikir, layakkah aku menerima semua nikmatNya? Nikmat iman, islam, tarbiyyah, dakwah, ukhwah…ah.. tak mungkin aku dapat menyenaraikannya, cukup banyak,terlalu banyak. Walaupun aku hidup seribu tahun, pasti takkan mampu membayarnya, kerana kehidupan itu sendiri adalah nikmat dariNya.

Tuhan..,aku bukan Khadijah,pendamping kekasihMu,tidak setabah Maryam wanita terpuji yang tinggi darjatnya di sisiMu, bukan juga segigih Asiyah yang telah terbina istananya di syurgaMu apatah lagi semulia Fatimah, penghulu wanita syurga, aku hanyalah hambaMu ,hamba yang mendamba secebis redhaMu, hamba yang menagih secebis kasihMu,hamba yang mencari-cari andai ada peluang untukku melihat wajahMu,andai ada kesempatan untukku berkumpul bersama-sama RasulMu dan para sahabat, atau paling tidak,cukuplah andai aku dapat melihat mereka dari jauh… cukuplah andai aku dapat mendengar suaraMu…

Tuhan…hambaMu ini sering saja terlupa,terkadang tawaku berlebihan sedangkan mati itu hampir sekali,terkadang aku mengajak orang kepada kebaikan tetapi aku melupakan diriku, terkadang aku mencegah orang melakukan kemungkaran tanpa sedar aku melakukannya. Engkau Maha Tahu ya Allah,adakalanya niat ini terpesong, lantas Engkau menyedarkan aku. Ampunkanlah dosaku,bimbinglah hambaMu ini, janganlah Engkau palingkan wajahMu dariku Ya Allah. Tetap dan tegarkanlah langkah kaki ini atas jalanMu. Aku berlindung padaMu dari keburukan dan kelemahan diri ini,janganlah Kau palingkan hati ini setelah Kau berikan hidayah..perkenankanlah.. ya Rabbal alamin..

Wahai diri…perhatikanlah kata-katamu,kerana engkau pasti akan diuji dengannya. Andai sampai saat itu, maka ingatlah tiada pergantungan selain dari Allah dan tiada kekuatan melainkan dariNya. Peliharalah dirimu daripada termasuk golongan yang dibenciNya iaitu golongan yang sering mengatakan tetapi tidak berbuat. Luruskanlah niatmu,luruskanlah niatmu,luruskanlah niatmu agar setiap apa yang kau lakukan hanyalah keranaNya. Jagalah amarahmu,bencimu,tangismu, suka dan duka mu agar tidak lari dari landasan yang telah ditetapkanNya. Sentiasalah mohon keampunan dan rahmat dariNya. Ingatlah! Iman itu bukan terletak pada ungkapan ‘pendamba redha ilahi,pemburu syahid abadi’, bukan juga pada kata berapi-api yang dilontarkan penuh semangat,tetapi iman itu hanya akan terbukti melalui ujian yang telah ditetapkannya. Mungkin kecil dan mungkin besar,sebagai tarbiyah dariNya…

PRIPSA…

Saturday, March 08, 2008

Bersama Satria Hadi Lubis

Menjadi Pembina yang Ideal

Assalammu'alaikum wr wb
Pak, saya mahasiswi yang aktiv berorganisasi di kampus. gini pak, awalnya saya ikut organisasi itu ndak sengaja tapi, berkat organisasi kampus inilah saya berkumpul dengan orang-orang saleh dan salihah yang hebat-hebat dan saya pun dituntun ke jalan dakwah yang sebelumnya sangat saya pandang sebelah mata.
Singkat cerita, teman-teman mengamanahi saya beberapa staff di organisasi saya untuk 'dibina'. Yang menjadi kegalauan saya saat ini adalah saya masih merasa tidak mampu untuk 'membina' adik-adik saya. Saya bukanlah sesosok akhwat yang sopan, lembut dan tenan.
Saya malah ke balikan dari cerminan akhwat ideal, saya itu suka bercanda, masih suka gaul sama semua orang dan banyak hal buruk yang masih saya lakukan.
Pertanyaannya adalah: 1. Apakah yang harus saya lakukan untuk menjadi sesosok 'kakak yang ideal' bagi adik-adik saya? Saya menggunakan istilah 'kakak' bukan 'akhwat' karena saya merasa masih jauh dari 'ke-akhwatan'. 2. Yang kedua adalah tips n trik menjadi pembina sukses?

Nek

Jawaban
Satria Hadi Lubis (penulis buku Menjadi Murobbi Success & Buku Pintar Mengelola Halaqah):

Ananda Nek yang saya hormati, dari tulisan Anda tersirat bahwa ketidak percayaan diri masih ada di dalam diri Anda dalam membina. Hal inilah yang dapat menghambat Anda saat ingin menjadi murobbi yang sukses.
Untuk itu, cobalah Anda pahami akan arti penting seorang murobbi dalam aktivitasnya sebagai bagian membentuk umat agar lebih paham dan kembali kepada jalan kebenaran.
Anda dapat membuka surat Al-Imran ayat 79.

Di samping itu seorang murobbi juga akan mendapatkan pahala yang berlipat-lipat karena karena mengajarkan ilmu, seperti yang Nabi sabdakan, ” “Barangsiapa yang mengajak orang kepada suatu petunjuk (kebaikan) maka ia mendapatkan pahala sebanyak pahala orang-orang yang mengikutinya dengan tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun” (HR Muslim)
Murobbi yang sukses adalah mereka yang dapat menjadikan sebuah halaqah itu produktif serta menjalankan halaqah tersebut secara dinamis.

Ciri sebuah halaqah yang produktif di antaranya adalah tercapainya muwashofat bagi para peserta, tercapainya pembentukan murobbi handal dan tercapainya pengembangan potensi dari para mutarabbi secara maksimal
Seorang murabbi juga hendaknya dapat mengantisipasi kejenuhan yang terjadi dalam mengelola halaqah yang mempunyai ciri, peserta tidak dapat menikmati halaqoh, lemahnya kontrol diri, sering absen dalam halaqah, kurang aktif dalam halaqah dan mengabaikan tugas dan tanggung jawab

Insya Allah, dengan mengetahui dan memahami tentang urgensinya menjadi murobbi, produktifitas dan dinamisnya halaqah dapat terwujud.

Source : www.eramuslim.com

Thursday, March 06, 2008

Tarik Tali

Bismillahi walhamdulillah
Assalamualaikum wbt.

Benarlah kata 'guru'ku. Allah akan uji pada titik kelemahan kita. Subhanallah, jika orang lain diuji dengan penceraian ibu ayah, parents sakit @ meninggal, adik beradik derhaka, tapi aku tidak pernah diuji dengan masalah keluarga yang serius. Allah itu Maha adil. Semua orang ada masalah tersendiri tetapi tergantung bagaimana kita manage masalah tersebut dengan baik.

"Ataukah kamu mengira bahawa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cubaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan pelbagai cubaan) sehingga Rasul dan orang-orang beriman bersamanya berkata, "Bilakah datang pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat..." (Surah Al-Baqarah,2 :214)

Aku boleh menarik nafas tenang kini. Tests, assignments, lab reports... sudah hampir ke penghujung sebab awal April ni suma dah peksa. Minggu lepas aku berperang dengan masa. Ditambah lagi dengan walimah 2 sepupu yang perlu dihadiri. Semua kerja perlu diselesaikan dalam masa yang singkat. Di sinilah aku belajar 'management diri'. Buat banyak benda dalam satu masa. Buat assignment sambil cari bahan, set up prog sambil berniaga, study test sambil tunggu makan, mandi sambil gosok gigi, etc..etc.Honestly, memang tersiksa juga. Tapi untuk kebaikan, aku bulatkan tekad, cabar diri sendiri untuk pergi walimah tu (walaupun sebenarnya kene marah jugak sebab balik 1 hari je)..huhuh.

Banyak hikmah dapat diperoleh. Mujur Allah bekali aku dengan keyakinan dan keazaman yang kuat.Alhamdulillah, segala puji dan syukur hanya padaNya
"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keredhaan) Kami, akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik..." (Al-Ankabut, 29:69)

Kini Allah uji dengan mad'u yang pelbagai ragam. Ada yang manja luar biasa, ada yang malas luar biasa, ada yang busy luar biasa, ada yang 'kepala angin' luar biasa...etc..etc. Pening kepala juga. Tapi tak mengapalah. Seorang Muslim yang bergelar da'ie itu memang perlu bekali dirinya dengan kesabaran. Tak kiralah banyak manapun. Kena sabar...sabar...dan sabar (check out Ali-Imran,3:200). Yang aku perasan, setiap dai'e itu Allah beri dengan ujian yang sesuai dengan kemampuan dan kelebihannya. Seperti seorang teman tu, selalu dapat mad'u yang suka ikut kepala sendiri. Suka-suki dia je nak datang pengisian ke tak, nak pergi prog ke tak, padahal kefahaman dah agak bagus.. Ada sorang pulak, mad'unya selalunya peramah, manja, nak kena jemput. Waduh,lagi gawat. Tapi tak mengapalah. Di situlah dia belajar untuk jadi lebih baik. Senatiasa bersyukur kerana Allah selalu sahaja beri peluang. Alhamdulillah.

Sekarang ni suka baca buku tokoh dakwah. Tokoh-tokoh Ikhwanul Muslimeen, Salahuddin Al-Ayyubi, kisah para sahabat nabi, n biografi Rasulullah SAW sendiri. mampu naikkan semangat untuk terus maju dalam dakwah. Paling penting, cinta syahid untuk dapat redha Allah.
"Barangsiapa bercita-cita Mati Syahid kerana Allah, nescaya akan diletakkan oleh Allah kedudukannya di tempat para syuhada sekalipun dia mati di tempat tidurnya.." HR Muslim, Ibn Majah, Abu Daud, Tarmidzi.

Mengundi? belum cukup umur. Apapun, still mengharap dan berdoa suatu yang nampak mustahil...... (Allah Maha Berkuasa, don't u think so?)
Wallahu a'laam.
Wassalam

mad'u = objek dakwah
 

Text