Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Blogger Template From:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Sunday, November 29, 2009

Coretan Pengorbanan

Bismillahi Walhamdulillah...

Assalamualaikum wbt.

Eidul Adha kali ni disambut biasa aja. Cuti semester sudah seminggu. But it seems that i will not have the opportunity to enjoy the long semester break. I have to go back tomorrow and serve for my project. Ah, that's the first sacrificing term for me i think.. (sigh)

Raya eidul adha ni kami banyak habiskan masa menyiapkan persediaan walimah along disember ini. Klaka pulak bila fikir, kami pergi 'beraya' dari rumah ke rumah sambil mengajak ke kenduri. Dan aku suka suasana itu. Pagi lepas solat sunat aidul adha, kami ke rumah wan seperti biasa, menjamu selera. Rendang wan yang tak boleh sapapun challenge. Tapi kali ni ada addition sket, gulai maman favourite aku... fuh, subhanallah, kat umah wan je aku bleh dapat gulai ni. Tempat lain xde! =P

Then pi umah paklong. Sedikit berbincang tentang hantaran along. Memandangkan keluarga kami ni baru nak terima menantu, maka ibu banyak minta tolong menantu-menantu maklong yang berpengalaman menguruskan 6 kenduri kahwin (anak paklong 8 org semuanya). Termasuk juga sepupu lelaki yang sebaya aku. Sekarang anaknya dah 1 tahun setengah! (huhu...)

Lepas tu mula operasi, aku sibuk nak mengekor ibu n ayah pi jenjalan (jalan kaki tau!). Pegi umah jiran-jiran dan akhirnya kami berjalan sejauh 700m (lebih kurangla)... menjemput ke kenduri. Aku saja ikut sebab nak tambah pengalaman. Nak tengok macamana jiran-jiran kampung ni lepas lama tinggal di "hutan batu". Alhamdulillah, aku suka pengalaman ni. Walau penat berjalan n lenguh kaki (sebab pakai high-heel...xda kasut dah!) subhanallah, aku rasa bagaimana sebenarnya perasaan Mus'ab bin Umair berdakwah di Madinah semasa menjadi duta Rasulullah SAW. Bagaimana KH Rahmat Abdullah yang aku selalu baca ceritanya berdakwah di kampungnya, dimulai dengan menziarahi jiran-jiran tetangganya dan menunjukkan akhlak yang baik. Barangkali pengalaman ini nampak simple, tapi ia banyak membantu aku restore semangt dakwah dan iman yang hanya senipis kulit bawang. Alhamdulillah..

Kami juga melalui satu jalan yang dikelilingi hutan pokok getah. Keadaan di situ agak menyeramkan.. Fuh, selama aku hidup kat kampung Pondoi ni, tak pernah lagi aku jejakkan kaki ke sini, walau masa kecik-kecik dulu selalu gak pi jalan-jalan raya. Tak pernah pulak datang sini. Ada seekor ular hijau di tepi jalan, sedang nyawa-nyawa ikan. Kepalanya penyek...kasihan... pasti digelek motor budak-budak kampung. Bila aku tolak badannya sedikit dengan kaki, ia masik bergerak-gerak... seram gak. Sebelum papehal, baik aku blah.



Aku pandang ke depan, jalan yang agak jauh ke depan, di kelilingi pokok getah. Subahanallah, sungguh cantik pemandangan itu. Macam dalam hutan "winter sonata". Di hadapan aku lihat loving couple sedang berjalan berpimpin tangan. Haha...nak tergelak pun ada. Sayangnya handset tertinggal dalam kereta. Gambar seperti itu adalah yang paling suka aku tangkap. Yang seorang berjubah putih, berkopiah putih. Yang seorang berbaju kurung ungu, bertudung sedondon. Wah, dah tua-tua begini pun masih romantik lagi! (Parents aku tuh!) Aku dah biasa dah dengan pemandangan begini =P

Banyak jugak pengalaman yang mematangkan diri bila kita banyak berinteraksi dengan masyarakat dan orang-orang yang berpengalaman. Semoga kelebihan itu dapat dimanfaatkan unduk dakwah ke depan.

Jalan masih jauh...

Wassalam.

Saturday, November 14, 2009

Maher Zain- Palestine Will Be Free



Every day we tell each other
That this day will be the last
And tomorrow we all can go home free
And all this will finally end
Palestine tomorrow will be free
Palestine tomorrow will be free

No mother no father to wipe away my tears
That’s why I won’t cry
I feel scared but I won’t show my fears
I keep my head high
Deep in my heart I never have any doubt
That Palestine tomorrow will be free
Palestine tomorrow will be free

I saw those rockets and bombs shining in the sky
Like drops of rain in the sun’s light
Taking away everyone dear to my heart
Destroying my dreams in a blink of an eye
What happened to our human rights?
What happened to the sanctity of life?
And all those other lies?
I know that I’m only a child
But is your conscience still alive

I will caress with my bare hands
Every precious grain of sand
Every stone and every tree
‘Cause no matter what they do
They can never hurt you
Coz your soul will always be free

Palestine tomorrow will be free
Palestine tomorrow will be free
........................................................
Lyrics: Maher Zain & Bara Kherigi
Melody: Maher Zain
Arrangement: Maher Zain & Hamza Namira
© Awakening Records 2009

Tarik Preston: Namaku Membawaku Kepada Islam


Cerita Tarik Preston masuk Islam tergolong unik. Ia bersyahadat pada tahun 1988 dalam usia yang relatif masih muda, 19 tahun. Menurut Tarik, perjalanannya menjadi seorang muslim bukan cerita yang panjang, tapi perjalanan bagaimana Allah Swt terus menuntunnya menjadi seorang muslim setelah masuk Islam, justeru menjadi kisah-kisah yang penuh inspirasi buatnya.

Semuanya berawal dari namanya yang berbau nama Islam, yaitu Tarik, meski ia seorang non-Muslim. "Saya diberi nama Tarik sejak lahir. Di era tahun 60-an, 70-an bahkan 80-an menjadi hal yang biasa bagi para orangtua di Amerika memberi nama anaknya dengan nama khas Afrika. Dalam banyak kasus, mereka memilih nama Afrika yang sebenarnya nama islami dan itulah yang terjadi pada saya," tutur Preston.

Sebelum menjadi muslim, ia sering bertemu dengan orang yang juga bernama Tarik atau orang yang paham makna nama Tarik. Orang-orang itu, kata Preston, akan bertanya "kamu tahu apa arti namamu?". Ketika itu Tarik dengan bangga menjawab arti namanya seperti yang diceritakan kedua orangtuanya, "bintang yang menyebarkan cahaya terang". Setelah menjadi seorang muslim, Preston kadang menambahkan cerita dibalik namanya dengan kisah Tariq bin Ziyad. tokoh muslim yang berhasil menaklukan Spanyol.

Tarik Preston memilih jurusan biologi saat sekolah menengah karena ia bercita-cita ingin menjadi dokter. Dan di tahun-tahun pertama menjadi mahasiswa kedokteran, ia mulai membaca Alkitab, tapi ia menemukan ajaran-ajaran Kristen yang menurutnya tidak masuk akal.

Saat liburan musim semi, Preston berdiskusi dengan neneknya tentang teologi. Meski seorang Kristiani, pernyataan neneknya membuat Preston takjub. "Dia bilang, 'aku menyembah tuhan dan bukan menyembah Yesus, karena aku merasa lebih aman menyembah tuhan'," ujar Preston menirukan pernyataan neneknya. Sejak kecil Preston memang dekat dengan neneknya itu.

Sejak perbincangan itu, kata Preston, kebiasaannya berdoa setiap malam tidak lagi dilakukan atas nama Yesus, tapi ia memanjatkan doannya langsung atas nama tuhan.

Suatu hari, Preston sedang berjalan menuju kampus ketika berjumpa dengan seorang juniornya yang ia tahu sudah memeluk agama Islam. Juniornya itu menyapa Preston dengan ucapa "assalamua'alaikum". Bagi Preston yang tumbuh dewasa di kawasan Chicago di era tahun 70-an, kata "assalamua'alaikum" bukan kata yang asing buatnya. Maka ia menjawab salam itu dengan ucapan "wa'alaikumsalam".

Juniornya itu kemudian bertanya apakah Preston seorang Muslim. Ia menjawab "bukan" dan mengatakan bahwa ia seorang penganut 'persekutuan metodis". Dan juniornya berkata, "Oh! saya kira kamu seorang muslim karena namamu Tarik."

Tak lama setelah pertemuan itu. Preston berjumpa lagi dengan juniornya itu di satu mata kuliah dan ia berusaha menjelaskan tentang Islam pada Preston dan beberapa teman sekelas. "Dia masih sangat muda dan baru sedikit tahu tentang Islam. Tapi ia memperingatkan kami tentang bahayanya menyembah Yesus," tutur Preston mengingat perbincangan itu.

Musim panas pun tiba. Preston mengisi liburan dengan bekerja sebagai telemarketer dimana ia bertemu dengan seorang muslim bernama Ahmed. Ahmed juga seorang mualaf asal Puerto Rico. Pertama kali bertemu, Preston bertanya pada Ahmed, "Apakah kamu seorang muslim?"

Ahmed menjawab, "Ya, Tarik. Kamu?

"Saya bukan muslim. Saya penganut persekutuan metodis," ujar Preston.

Ahmed tersenyum dan berkata,"Dengan nama Tarik, kamu seharusnya seorang muslim."

Dan selanjutnya, dari Ahmed, Preston tahu tentang apa itu agama tauhid dan Preston mengaku terkesan dengan konsep Islam tentang keesaan Tuhan. Suatu ketika saat diundang ke rumah Ahmed, Preston kagum melihat betapa Ahmed sangat memuliakan kitab suci Al-Quran dan Preston bertanya apakah ia boleh meminjam Al-Quran itu.

Ahmed awalnya terlihat enggan dan beralasan bahwa ia cuma punya satu Al-Quran. Tapi Ahmed akhirnya mengijinkan dengan permintaan agar Preston benar-benar menghormati Al-Quran, menjaganya agar tetap bersih dan disimpan ditempat yang layak.

"Saya tidak sabar ingin segera membaca Al-Quran itu," imbuh Preston.

Dua minggu kemudian, Preston mengundang Ahmed ke rumahnya dan kembali berdiskusi tentang Islam. Saat itu Preston mengatakan pada Ahmed bahwa ia meyakini Al-Quran sebagai kebenaran dan ia ingin menjadi seorang muslim.

Akhirnya, keesokan harinya, Preston dan Ahmed berangkat ke Islamic Center di Washington D.C. Di sanalah, Preston mengucapkan dua kalimat syahadat dan menjadi seorang muslim.

Berkat rahmat Allah Swt, beberapa tahun kemudian, Preston mendapatkan kesempatan untuk belajar tentang Islam di Universitas Islam di kota Madinah, Arab Saudi dimana ia mendapatkan gelar sarjana di bidang bahasa Arab dan ilmu hadist.

"Saya berharap, cerita bagaimana saya memeluk Islam bisa mendorong non-muslim lainnya untuk hijrah ke agama Islam. Saya juga berharap kisah saya ini mendorong saudara-saudara saya sesama muslim untuk terus menyebarkan kebenaran pesan-pesan Islam, baik dengan perkataan maupun perbuatan," tukas Tarik Preston menutup kisahnya. (ln/readislam)

source: Eramuslim

Monday, November 09, 2009

Caffeine Health Effects – A Psychoactive Drug

by Kevin Pederson


Caffeine is a stimulating chemical that occurs naturally and is used in beverages like coffee and foods like chocolate. Caffeine, the most commonly found psychoactive drug, is consumed regularly by about 80% of the world’s population.

Since caffeine is such a potent psychoactive drug, its effects are under constant observation.

Every year, many studies are conducted to find the real health effects of caffeine. Whether or not caffeine has any health benefits, is still unclear. However, it is known that this substance is addictive and commonly used in many beverages, including the much popular soft drinks.

Caffeine is absorbed by the blood stream almost as soon as it is consumed. It takes our body about 30-40 minutes to completely absorb caffeine. After the initial 30-40 minutes, its effects can be experienced the most.

However, soon after, in about three hours, the psychoactive affects begin to diminish.

Caffeine, in its purest form, is a white crystalline substance which is bitter to taste. It is chemically known as 1, 3, 7-trimethylxanthine. From various studies, it has been proved that caffeine in fact has a strong effect on the cerebral vascular system, as well as the mood and stamina of a person. Caffeine may also have some effect on digestion and the activity of the gastric system as well as the colon (usus besar).

Caffeine occurs naturally in the fruits, leaves and seeds of a variety of plants. Coffee, tea and cocoa beans make up for a major part of the caffeine consumption of an average person. Sometimes, caffeine, because of its stimulating effects, is added artificially to various foods.
The psychoactive stimulation of the drug is so significant that a lot of times, people are not able to function without their first cup of coffee. There may be a feeling of sleepiness and lethargy until the first cup of coffee in the morning. While some people consume coffee simply for the pleasure of its rich taste and aroma, there are many others for whom coffee is much more than a simple beverage.

Research has provided compelling evidence of the fact that coffee is an addictive substance. However, there is a growing body of equally compelling evidence which states that caffeine is in fact not addictive. However, there is no denying that for people who have a habit of consuming large amounts of coffee, omitting it from their diet is a very difficult proposition. There are several withdrawal symptoms when a person tries to refrain from having coffee. The withdrawal symptoms may range from headaches and nausea to difficulty in concentration and depression.

There have been studies which are trying to link consumption of caffeine as a part of high risk lifestyle. Caffeine consumption has begun to be viewed as an impediment to good health. There may be risks of developing heart diseases associated with consumption of caffeine. Evidence also suggests that a heavy intake of caffeine may cause accelerated bone loss, causing irreversible damage and making a person prone to diseases like arthritis.

References:

Caffeine: The Most Popular Stimulant (Encyclopedia of Psychoactive Drugs. Series 1), Richard M. Gilbert

Sunday, November 08, 2009

Khazinatul Asrar '09

Bismillahi Walhamdulillah...

Assalamualaikum wbt..

Khazinatul Asrar? Ini adalah nama program yang dijalankan lebih kurang 2 minggu yang lalu, baru nak update...

Alhamdulillah, program ini brjalan dgn jayanya walaupun jumlah peserta tak mencapai target. Subhanallah, dalam kesempitan budget, akhirnya berlebih banyak baki akaun. Alhamdulillah.

Tahniah kepada semua yang menjayakan program ini, peserta, fasilitator, dan khasnya para urusetia yang bertungkus lumus berusaha sejak awal lagi. Ana bersyukur pada Allah atas komitmen antum. Subhanallah... semoga pengalaman ini menjadikan antum lebih matang dalam berda'wah, ameen.

Serba sedikit perkongsian pengalaman sepanjang LDK dan aktiviti yang berjalan...

Makan makanan berkhasiat... nyum..nyum.. (peria, epal hijau, tomato, limau nipis)



Nak tengok, kenela berkorban sikit! (pekena roti lada hitam, bawang putih, bawang merah, air asam jawa) =P



Memasukkan daun dalam jag air (jauhnya 1.5 meter)



Mengisi air dalam botol



Taaruf..yang kalah kene suap kek ke mulut akhawat =)


Jumpa lagi di next program, InsyaAllah...

p/s: Nantikan NEXTGCG '09...

Wednesday, November 04, 2009

Menghadapi Exam Stress...

food sensory evaluation kene buat analysis ANOVA juga!

Monday, November 02, 2009

Tahniah, Prof!

Bismillahi Walhamdulillah

Tak terlambat untuk mengucapkan tahniah kepada Professor Dr. Abdul Karim Alias yang berjaya memenangi Anugerah Akademik Negara 2008 dalam bidang Sains Gunaan.

Beliau merupakan pensyarah saya yang mengajar subjek "Food Ingredients" pada semester 1 tahun2 dan "Primary Product Technology" semester ini (semester1 tahun4)

Moga terus cemerlang, Prof! =)

 

Text