Assalamualaikum wbt...
Pelbagai kisah berlku sepanjang peninggalanku. Dari kisah orang minyak sehingga kisah seorang ukht terpaksa meninggalkan anaknya untuk kerja dakwah. Sangat menyentuh hati. Air mataku yang lama tidak menitis untuk manusia kalah juga malam itu. Semuanya rencana Ilahi. Siapa tahu hikmah di sebaliknya?
Satu per satu ujian datang. Setiap kali juga otakku ligat berfikir...bagaimana nak selesaikan masalah ni. Malam tu, ukht Mas (bukan nama sebenar) akan berangkat ke seberang. Syahidah akan dijaga oleh 'amahnya (makcik) sepeninggalan ummi. Aku faham perasaan seorang ibu kerna aku juga wanita. Agak lama Ukht Mas bersama Syahidah sebelum naik bus ke KL. Walaupun Syahidah baru berusia 2 1/2 tahun, namun hatinya diberi cahaya oleh Allah setara kanak2 berusia 5 tahun. Subhanallah. Dia sudah faham, umminya akan pergi. Menangis tak henti-henti, itu kerjanya malam itu. Tak mahu dengan 'amah. Nak ummi...nak ummi!
Sayu...
Aku menidurkannya malam tu. Kasihan anak ini. Menenangkannya dari menangis bukan satu perkara mudah. Aku menyanyikan selawat untuknya. Aku usap2 kepalanya. Aku pujuknya dengan kata-kata lembut. Alhamdulillah dengan izin Allah dia berhenti menangis. Yang tinggal hanya sedunya. Aku perlu pulang malam tu. Kerjaku banyak yang perlu disiapkan. Tapi aku stay di bilik Ukht Mashitah kerna dia tak mahu dengan amah yang sepatutnya menjaganya (sebab amah tu yang pisahkan dia dengan umminya.huhu). Aku teman dia sampai dia tidur lena. Sebelum dia bangun pagi tu, aku chow dulu.
Banyak yang aku pelajari dengan kisah kali ini. Belajar menjadi seorang ummu. Menguruskan seorang anak bukan sekadar bermain dengannya, atau sekadar mencubit pipinya (tanda geram)... Tetapi sayangnya kita kepada anak lebih kepada cara kita mendidiknya, melayan kerenahnya dengan sabar, memberinya makan, membasuh berak kencingnya, dan banyak lagi perkara yang perlu kita lalui sebelum kita dapat menerima gelaran "The Great Power of Ummu". Huhu, ciplak tajuk buku Solikhin Abu 'Izzuddin. Aku cerita sebab aku faham perasaannya (walau tak berapa tahu) dan aku juga seorang bakal ummi. Nak tahu lebih lagi cabaran menjadi seorang ummu, masukla weblog ummahat yang kalian tahu. cth
www.amoisy.blogspot.com
www.ummuabdullah.blogspot.com
www.ummunasuha.blogspot.com
Yalah.. dakwah, dakwah juga. Kalo tak tahu didik anak, tak tahu layan suami...mana pergi gelaran wanita solehahnya? adeh...
Kali ni nak berjuang pasal Valentine plak.Tiap-tiap tahun agenda yang sama! Haritu pasal orang minyak, tak banyak yang mampu dilakukan. Adik2 yang ketakutan, aku cuba tenangkan dengan ayat Qur'an. Kami tadabbur ayat suci bersama-sama dan aku tergkan pasal Khauf wa Raja' ilallah (Takut dan mengharap pada Allah). Adik itu melompat ketika aku ketuk pintunya. Tahap maksimum dah tu! Namun selepas tadabbur ayat, alhamdulillah dia nampak tenang. Cerita orang minyak ni macam-macam. Namun ceritanya kian surut.
Bagi aku, tiada apa perlu ditakuti selain Allah. Bukanlah bermakna aku memandang remeh masalah ni. Mungkin kerana aku sudah biasa berwaspada. Kalau bukan kerana kes orang minyak pun, amal harian ku seperti biasa, ke'jaga-jagaanku' juga seperti biasa. Jangan hanya tunggu masalah datang baru nak ingat Allah. Time tulah baru nak baca Qur'an, time tulah baru nak hafal Al-Mulk, juga time tulah nak beli pisau. Agaknya kalau Malaysia kena serang macam Palestin...apa akan terjadi? Cuma aku berdoa dan berharap moga amal mereka lepas ini berterusan. Aku tk pasti apa pula kes lepas ni. Wallahu a'laam
Buka minggu kuliah baru ni, planner aku penuh dengan aktiviti + tests. Minta doa dari kalian moga Allah permudahkan urusanku dan memberkahi segala amalku dan amal semua umat Islam yang berjuang demi kebangkitannya. Ameen.
Wassalam
About Me
- Syaima' Azure
- Bukan sesiapa, mencari yang terbaik dalam hidup, meneliti apa sahaja di muka bumi Allah untuk belajar menjadi Mukmin terbaik, InsyaAllah...
Perintis Ummah Links
-
-
Arah tuju Ramadhan kita?2 years ago
-
Nostalgia5 years ago
-
Hari pekerja6 years ago
-
Ubat Buasir HPA7 years ago
-
-
-
DALAM HATI ADA ALLAH10 years ago
-
-
Travelog Haji11 years ago
-
-
PESANAN PADA DIRIKU13 years ago
-
Ulasan Wacana Peradaban : Tahaluf Siyasi13 years ago
-
-
Bersederhana dalam membenci13 years ago
-
rimbun keampunan13 years ago
-
Good Bye 2010.. Hello 201113 years ago
-
Naik13 years ago
-
Hadis ke 10 :Imam Nawawi13 years ago
-
-
-
-
SHOW YOUR CONCERN!14 years ago
-
alhamdulillah...14 years ago
-
-
Berpindah15 years ago
-
Quran Syamil Harfiah15 years ago
-
Siap Nikah atau (sekedar) Ingin Nikah?16 years ago
-
Pribadi Hebat Seorang Murobbi16 years ago
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Powered by Blogger.
Categories
- akhlaq (5)
- akidah (1)
- copy n paste (35)
- Dakwah (24)
- discussion (13)
- family (6)
- fiqh (4)
- fiqh solat (2)
- fiqh soum (2)
- food info (12)
- Iman (10)
- Islamic World (1)
- jihad ekonomi (8)
- jiwa (4)
- kehidupan (5)
- motivation (3)
- Nasyid Jihad (16)
- news outbreak (6)
- own mind (59)
- pengalaman (11)
- perubatan (1)
- rumahtangga (5)
- sharing is caring (18)
- sirah tokoh (8)
- sunnah (2)
- taqwa (19)
- Tarbiyah (77)
- tarbiyyah (1)
- tsaqafah (20)
- ukhuwwah (2)
- Ulasan Buku (8)
- usahawan (3)
- video (1)
- wanita (5)
Followers
Your Opinion?
Foot Steps
Subscribe
Powered By
Blogger Template From:
Free Blogger Skins
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Text Area
Album : Ini Langkahku
Munsyid : Shoutul Harokah
Kami sadari jalan ini kan penuh onak dan duri
Aral menghadang dan kezhaliman yang akan kami hadapi
Kami relakan jua serahkan dengan tekad di hati
Jasad ini, darah ini sepenuh ridho Illahi
Kami adalah panah-panah terbujur
Yang siap dilepaskan dari busur
Tuju sasaran, siapapun pemanahnya
Kami adalah pedang-pedang terhunus
Yang siap terayun menebas musuh
Tiada peduli siapapun pemegangnya
Asalkan ikhlas di hati tuk hanya ridho Illahi Robbi...
Kami adalah tombak-tombak berjajar
Yang siap di lontarkan dan menghujam
Menembus dada, lantakkan keangkuhan
Kami adalah butir-butir peluru
Yang siap ditembakkan dan melaju
Dan mengoyak, menumbang kezhaliman
Asalkan ikhlas di hati tuk jumpa wajah Illahi Rabbi...
Kami adalah mata pena yang tajam
Yang siap menuliskan kebenaran
Tanpa ragu ungkapkan keadilan
Kami pisau belati yang slalu tajam
Bak kesabaran yang tak pernah padam
Tuk arungi da'wah ini jalan panjang
Asalkan ikhlas di hati menuju jannah Illahi Robbi...
Munsyid : Shoutul Harokah
Kami sadari jalan ini kan penuh onak dan duri
Aral menghadang dan kezhaliman yang akan kami hadapi
Kami relakan jua serahkan dengan tekad di hati
Jasad ini, darah ini sepenuh ridho Illahi
Kami adalah panah-panah terbujur
Yang siap dilepaskan dari busur
Tuju sasaran, siapapun pemanahnya
Kami adalah pedang-pedang terhunus
Yang siap terayun menebas musuh
Tiada peduli siapapun pemegangnya
Asalkan ikhlas di hati tuk hanya ridho Illahi Robbi...
Kami adalah tombak-tombak berjajar
Yang siap di lontarkan dan menghujam
Menembus dada, lantakkan keangkuhan
Kami adalah butir-butir peluru
Yang siap ditembakkan dan melaju
Dan mengoyak, menumbang kezhaliman
Asalkan ikhlas di hati tuk jumpa wajah Illahi Rabbi...
Kami adalah mata pena yang tajam
Yang siap menuliskan kebenaran
Tanpa ragu ungkapkan keadilan
Kami pisau belati yang slalu tajam
Bak kesabaran yang tak pernah padam
Tuk arungi da'wah ini jalan panjang
Asalkan ikhlas di hati menuju jannah Illahi Robbi...
2 comments:
Salam dear,
Semoga Allah swt berkati perjuangan sucimu..amiin. Susah nak jumpa skrg but you are always in my mind. Oh ya, telekung yang dihadiahimu kubawa menziarah ke masjid2 utk solat jemaah bersama suami (ikut tuan haji, hehehe).
Alhamdulillah.Moga Allah sentiasa membekalimu dan suami dengan hidayah dan keredhaanNya.ameen =) insyaAllah i'll find a time to come to ur house.keep an ang pow for me ya!hehe
Post a Comment