Posted by ustaz_paksi on 2008/12/10 8:04:53 (165 reads)
Excerpt from: www.paksi.net
Nak dijadikan cerita, ada seorang sahabat datang mengadu dimarahi teruk ayah gara-gara kerja men'delete' movie dan series ayahnya secara tidak sengaja. Banyak gigabyte juga yang hilang. 300GB komputer, penuh dengan movie, series, anime dan lain-lain. Belum ditambah lagi yang telah di'burn' ke dalam DVD yang bertimbun.
"Bodoh!! aku download berminggu-minggu!! Kurang ajar punya budak!! kata-kata pedas dari ayahnya yang keras kepala.
Perkara ini kelihatan wajar jika ayahnya hanya orang biasa yang tidak pernah ditarbiyyah ataupun yang telah islam sejak lahir tapi tidak komitted mengamalkan ajaran Islam sepenuhnya. Tetapi jangan terkejut jika saya katakan ayahnya merupakan mantan setiausaha agung sebuah jamaah islam.
Adakah kita merasa pelik? atau sikap kita biasa-biasa saja. Saya tertarik dengan status mantan setiausaha agung sebuah jamaah islam yang dimiliki ayahnya. Dah nama pun jemaah islam, mestilah mengaku dirinya berdakwah. Buat itu, buat ini yang saya percaya semuanya hanya lebih kepada kerja-kerja pengurusan. Sikap-sikap seperti ini kalau dianalisa pasti kita akan lihat satu kesamaan antara pelaku-pelakunya.. Bagi saya, ayahnya itu tak ubah seperti Raja Namrud yang membakar Nabi Ibrahim kerana menghancurkan berhala-berhala milik Raja Namrud.
Fokus saya di sini adalah movie yang jelas-jelas haram, yang mempamerkan wanita-wanita yang tidak menutup aurat (ada ke movie barat yang wanita tutup aurat? yang tak tutup pun pakaian tidak sopan) lebih-lebih lagi yang menontonnya adalah seorang yang mengaku da'ie? Saya percaya ayahnya akan menonton secara istiqamah kerana size 300gb itu bukan sekejap untuk khatam.
Mari kita kaji perilaku ayah dia ini. Siapa yang pernah mengalami, tahu-tahu sendiri lah ya. Ayahnya dah tentu bekerja. Kebiasaannya jam 8 pagi hingga 5 petang. Ayahnya juga seorang manager. Selalu balik malam.. Pada pendapat saya, dia tidak akan menonton berhala-berhala yang didownload di pejabat. Jadi, masanya di rumah pasti dia akan gunakan sebaiknya.
Bermula dari sampai di rumah, terus on computer, menonton berhala kesayangan sehingga larut malam sampaikan terpaksa menunda solat isya' ke saat-saat akhir dek kerana tertidur sewaktu menonton berhalanya. Secara tidak langsung, masanya ditiadakan untuk anak-anak. Dia tidak kisah akan anak-anak, lalu anak-anak tidak akan kisah akan bapanya.
Kenapa saya sebut berhala? Kerana berhala ini sesuatu yang kita sembah, yang amat kita cintai dan sedia mengorbankan segalanya kerana berhala ini. Jadi tidak salah jika saya sebut berhala, kerana dia sanggup mengorbankan pandangan orang lain terhadap dia, mengorbankan anak-anak, mengorbankan masa dan sebagainya.
Kalau yang tadi, bapaknya. Sekarang kita cermin diri sendiri, lihat di sekitar kita. Kita bisa lihat bagaimana menonton movie dan series ini seperti menjadi satu kebiasaan bagi kita. Dari yang aktif berdakwah sehingga la yang duduk termenung goyang kaki. Yang dah sibuk bertambah tiada masa, yang menang banyak senggang masa terus takda masa.
Saya tahu diluar sana masih ramai lagi para da'ie yang mengambil enteng akan hal ini. Ada yang nonton Naruto, Bleach, dan lain lagi. Sehingga tahu episod berikut bila bisa di download. Bisa cerita dari mula hingga episod semasa. Untuk berehat? Di manakah tahajud yang menjadi rehat dari dunia yang melelahkan? Apakah rehat seorang da'ie itu dengan memuskan hawa nafsu?
"Akhi, anta dah tengok Quantum of Solace?"
Wah, sekali imbas lunak dan sopan sungguh pertanyaannya. Tapi ramai juga da'ie-da'ie moden ini yang menjawab "masih belum". Apa ini?
Saya ingin berkongsi beberapa sebab yang menjadikan mereka ini tengok movie keluaran terbaru. "Nak catch up supaya tidak ketinggalan bersama mad'u". Waduh-waduh, dahlah murobbinya pun tengok movie berlumba pulak dengan mutarobbi. Nanti bolehlah ikhwah wujudkan satu pawagam untuk ikhwah akhwat (asing ye) sebab semua dah ditarbiyyah tengok movie. Apakah tidak cukup dengan hanya membaca preview atau story plot saja? atau kita lebih rela menghabiskan masa dan menggadaikan keimanan kita dengan melihat aurat wanita?
"Banyak pengajaran yang boleh diambil". Apa lagi yang kalian perlu selain Al-Quran dan Hadith? Sirah para sahabat? Bahan bacaan yang bermanfaat? Dokumentari yang ilmiah? Kenapa mesti movie tayangan perdana? atau movie top ten? Jauh di sudut hati "Rasa best bila tengok movie, enjoy, releks," rasa-rasa hawa nafsu.
Wahai para da'ie, ketahuilah akan bahaya ini dosa kecil ini. Ia seharusnya menjadi takutan umat yang mengaku da'ie ini melainkan jika dia hanya mengaku da'ie tapi tidak bekerja sebagai da'ie. Atau lebih dikenali sebagai da'ie olok-olok. Saya tidak tahu jika masih ada di antara kita yang terus beralasan untuk membenarkan perkara lagho dan bisa menambah dosa ini.
Bermula dengan melihat movie secara kecil-kecilan, bintik-bintik hitam akan mula menutupi hati sehingga membekas seperti marker permanent lalu cahaya ilahi akan sukar masuk ke dalamnya dan hasutan iblis mudah mendekati dan menempel.
Lalu timbul pula dosa-dosa lain yang lebih berat. Tinggal solat, mudah marah (orang yang pentingkan diri akan mudah marah, dan tanda orang yang pentingkan diri adalah orang yang suka mengikut hawa nafsu) dan seterusnya.
Wahai da'ie diluar sana!
Kalian kata kalian berdakwah. Tapi kalau perkara seperti ini tidak dapat kalian pelihara, lupakan saja medanmu kerana hati-hati kalian telah dikotori.
*Penonton movie yang saya gambarkan adalah yang menonton kebanyakan movie. Semua nak tengok. Saya juga menonton movie, Children of Heaven, Paradise Now dll yang boleh dikira dengan jari. Yang peliknya yang berjaya penuhkan hard-disc dengan movie dan series. Takkan simpan saja? mestilah tengok?
About Me
- Syaima' Azure
- Bukan sesiapa, mencari yang terbaik dalam hidup, meneliti apa sahaja di muka bumi Allah untuk belajar menjadi Mukmin terbaik, InsyaAllah...
Perintis Ummah Links
-
-
Arah tuju Ramadhan kita?2 years ago
-
Nostalgia5 years ago
-
Hari pekerja6 years ago
-
Ubat Buasir HPA7 years ago
-
-
-
DALAM HATI ADA ALLAH10 years ago
-
-
Travelog Haji11 years ago
-
-
PESANAN PADA DIRIKU13 years ago
-
Ulasan Wacana Peradaban : Tahaluf Siyasi13 years ago
-
-
Bersederhana dalam membenci13 years ago
-
rimbun keampunan13 years ago
-
Good Bye 2010.. Hello 201113 years ago
-
Naik13 years ago
-
Hadis ke 10 :Imam Nawawi13 years ago
-
-
-
-
SHOW YOUR CONCERN!14 years ago
-
alhamdulillah...14 years ago
-
-
Berpindah15 years ago
-
Quran Syamil Harfiah15 years ago
-
Siap Nikah atau (sekedar) Ingin Nikah?16 years ago
-
Pribadi Hebat Seorang Murobbi16 years ago
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Powered by Blogger.
Categories
- akhlaq (5)
- akidah (1)
- copy n paste (35)
- Dakwah (24)
- discussion (13)
- family (6)
- fiqh (4)
- fiqh solat (2)
- fiqh soum (2)
- food info (12)
- Iman (10)
- Islamic World (1)
- jihad ekonomi (8)
- jiwa (4)
- kehidupan (5)
- motivation (3)
- Nasyid Jihad (16)
- news outbreak (6)
- own mind (59)
- pengalaman (11)
- perubatan (1)
- rumahtangga (5)
- sharing is caring (18)
- sirah tokoh (8)
- sunnah (2)
- taqwa (19)
- Tarbiyah (77)
- tarbiyyah (1)
- tsaqafah (20)
- ukhuwwah (2)
- Ulasan Buku (8)
- usahawan (3)
- video (1)
- wanita (5)
Followers
Your Opinion?
Foot Steps
Subscribe
Powered By
Blogger Template From:
Free Blogger Skins
Saturday, March 21, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Text Area
Album : Ini Langkahku
Munsyid : Shoutul Harokah
Kami sadari jalan ini kan penuh onak dan duri
Aral menghadang dan kezhaliman yang akan kami hadapi
Kami relakan jua serahkan dengan tekad di hati
Jasad ini, darah ini sepenuh ridho Illahi
Kami adalah panah-panah terbujur
Yang siap dilepaskan dari busur
Tuju sasaran, siapapun pemanahnya
Kami adalah pedang-pedang terhunus
Yang siap terayun menebas musuh
Tiada peduli siapapun pemegangnya
Asalkan ikhlas di hati tuk hanya ridho Illahi Robbi...
Kami adalah tombak-tombak berjajar
Yang siap di lontarkan dan menghujam
Menembus dada, lantakkan keangkuhan
Kami adalah butir-butir peluru
Yang siap ditembakkan dan melaju
Dan mengoyak, menumbang kezhaliman
Asalkan ikhlas di hati tuk jumpa wajah Illahi Rabbi...
Kami adalah mata pena yang tajam
Yang siap menuliskan kebenaran
Tanpa ragu ungkapkan keadilan
Kami pisau belati yang slalu tajam
Bak kesabaran yang tak pernah padam
Tuk arungi da'wah ini jalan panjang
Asalkan ikhlas di hati menuju jannah Illahi Robbi...
Munsyid : Shoutul Harokah
Kami sadari jalan ini kan penuh onak dan duri
Aral menghadang dan kezhaliman yang akan kami hadapi
Kami relakan jua serahkan dengan tekad di hati
Jasad ini, darah ini sepenuh ridho Illahi
Kami adalah panah-panah terbujur
Yang siap dilepaskan dari busur
Tuju sasaran, siapapun pemanahnya
Kami adalah pedang-pedang terhunus
Yang siap terayun menebas musuh
Tiada peduli siapapun pemegangnya
Asalkan ikhlas di hati tuk hanya ridho Illahi Robbi...
Kami adalah tombak-tombak berjajar
Yang siap di lontarkan dan menghujam
Menembus dada, lantakkan keangkuhan
Kami adalah butir-butir peluru
Yang siap ditembakkan dan melaju
Dan mengoyak, menumbang kezhaliman
Asalkan ikhlas di hati tuk jumpa wajah Illahi Rabbi...
Kami adalah mata pena yang tajam
Yang siap menuliskan kebenaran
Tanpa ragu ungkapkan keadilan
Kami pisau belati yang slalu tajam
Bak kesabaran yang tak pernah padam
Tuk arungi da'wah ini jalan panjang
Asalkan ikhlas di hati menuju jannah Illahi Robbi...
0 comments:
Post a Comment