About Me
- Syaima' Azure
- Bukan sesiapa, mencari yang terbaik dalam hidup, meneliti apa sahaja di muka bumi Allah untuk belajar menjadi Mukmin terbaik, InsyaAllah...
Perintis Ummah Links
-
Kolam hiasan6 years ago
-
Persediaan ke Padang Masyar7 years ago
-
Ubat Buasir HPA7 years ago
-
4 Gambar Sekolah Dulu-dulu8 years ago
-
The Drs In My House......8 years ago
-
SeMut MenCari RezeKi9 years ago
-
DALAM HATI ADA ALLAH10 years ago
-
-
-
Travelog Haji11 years ago
-
-
PESANAN PADA DIRIKU13 years ago
-
Ulasan Wacana Peradaban : Tahaluf Siyasi13 years ago
-
-
Bersederhana dalam membenci13 years ago
-
rimbun keampunan13 years ago
-
Good Bye 2010.. Hello 201113 years ago
-
Naik14 years ago
-
-
Hadis ke 10 :Imam Nawawi14 years ago
-
-
-
SHOW YOUR CONCERN!14 years ago
-
alhamdulillah...14 years ago
-
-
Berpindah15 years ago
-
Quran Syamil Harfiah15 years ago
-
Mengapa Yahudi Bijak?15 years ago
-
Siap Nikah atau (sekedar) Ingin Nikah?16 years ago
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Categories
- akhlaq (5)
- akidah (1)
- copy n paste (35)
- Dakwah (24)
- discussion (13)
- family (6)
- fiqh (4)
- fiqh solat (2)
- fiqh soum (2)
- food info (12)
- Iman (10)
- Islamic World (1)
- jihad ekonomi (8)
- jiwa (4)
- kehidupan (5)
- motivation (3)
- Nasyid Jihad (16)
- news outbreak (6)
- own mind (59)
- pengalaman (11)
- perubatan (1)
- rumahtangga (5)
- sharing is caring (18)
- sirah tokoh (8)
- sunnah (2)
- taqwa (19)
- Tarbiyah (77)
- tarbiyyah (1)
- tsaqafah (20)
- ukhuwwah (2)
- Ulasan Buku (8)
- usahawan (3)
- video (1)
- wanita (5)
Followers
Your Opinion?
Foot Steps
Subscribe
Powered By
Blogger Template From:
Free Blogger Skins
Friday, August 28, 2009
That's The Way It Is...
Menggaru-garu kepala yang tak gatal tatkala ditanya oleh masyarakat... "Kamu buat projek apa?"
Hmm...bagaimana nak explain ye? Kata "Kita nak kaji kesan treatment Cinnamon oil pada kualiti dan mikrobiologi pada ikan talapia yang disejuk beku"... Kalo yang diterangkan ialah kepada seorang pensyarah atau student IPT, mungkin terjawab soalan itu. Tapi kalo yang bertanya ialah pakcik atau makcik yang dijumpai di tepi jalan? Haha, pening juga kepala kawan tu nanti.
Tak tahulah sudah berapa hari tak betul2 study yang berkualiti. Setiap hari, dari pagi hingga petang, malah kadang-kadang sampai malam duduk di laboratory menyiapkan kerja-kerja projek. Kalah student2 master camni. Subhanallah... banyak yang dipelajari. Daripada terkial2 dan lembap, menjadi semakin mahir dan laju... Timing is everything. Kalo boleh satu hari siap semua benda, sebab hari-hari memang tak boleh lari drpd membuat analisis.
Plating microb dlm 3 jenis agar (Plate Count Agar, Triple Sugar Iron and Chloroflouro Carbon Selective Media untuk Pseudomonas sp. sejenis microb spoilage pada ikan freshwater. Kita ada 3 jenis treatment pada ikan talapia yang sudah di potong membentuk fillet (diambil isinya sahaja), dan satu negative control. Treatment pertama, ikan talapia dicelup dengan 0.5% cinnamon oil. Treatment Dua, kita celup dgn 0.1% Lactic Acid, treatment 3 kita celup dengan combination cinnmon oil (kulit kayu manis) dan lactic acid.
Kami perlu membuat analisis setiap 3 hari sehingga hampir 2-3 minggu. Tapi preparation dan trial memang mengambil masa yg sangat lama. Analysis pula diambil dari aspek, microbiologi (3 jenis agar), pH, Total Volatile Base Nitrogen, color and sensory. Hari ni hari pertama kami mengelola sensory test. Selalunya jadi panelist, kali ni kami pula yang menjadi 'organizer". Rasa macam menjamu orang yang datang rumah. Tapi nasib baik puasa. Kami guna Hedonic Test, uji attribute color, texture, odor, appearance and overall. Tak masuk flavor. Panelist hanya perlu memberikan markah kepada keempat-empat sampel berdasar ke 'suka'an atau ke'tidaksuka'an mereka terhadap sampel tersebut.
Masak agar, cuci botol mikrobiologi, buat peptone water, steam ikan, pinjam kunci makmal, isi borang OT, bla..bla.. dah jadi rutin harian. Jam biologi dah berubah. Sekarang ni jadi berserabut sikit. Astaghfirullahal azhim... Minta doa moga Allah kuatkan jiwa ni, ameen.
"Ya Allah, rahmat-Mu ku harapkan. Janganlah Engkau serahkan (segala urusanku) atas diriku walau sekejap mata, perbaikilah segala urusanku, tiada Tuhan Yang berhak disembah selain Engkau" (Diriwayatkan Abu Dawud & Ahmad, dihasankan oleh Al-Albani dan disahihkan Abu Dawud) - Hisnul Muslim
Walaupun sibuk, dan walaupun seorang wanita, aku juga tak mahu ketinggalan merebut pahala jihad seorang lelaki. Apabile terbaca kisah sirah Rasulullah SAW dan zaman kegemilangan para sahabat, aku jadi kuat, dan itulah perkara yang membuat aku terus tegar. Biar otak penat, biar badan letih, jgn pernah sekali biar iman penat, kerana itulah 'pengecas' utama kehidupan jiwa. Alhamdulillah halaqah berjalan seperti biasa, cuma sekarang sedang cari jalan bagaimana mahu 'upgrade' kefahaman & iman adik2 ni. Subhanallah, bila teringat amanah-amanah Allah ini, jiwa jadi tak keruan, serasa mahu sahaja kuberi jiwa dan raga pada mereka, agar mereka tumbuh menjadi insan da'ie dan murobbi yang kuat menelusuri cabang-cabang sunnah. InsyaAllah, doakan..doakan...
Teringat lirik lagu dari Celine Dion:
When you want it the most there's no easy way out
When you're ready to go and your heart's left in doubt
Don't give up on your faith
Love comes to those who believe it
And that's the way it is...
Tiada kaitan dgn sesiapa, mentadabbur setiap perkara dalam dunia ciptaan Allah..
Setiap insan memang sentiasa silap dan lupa. Janganlah kalian serik untuk menegur atau membetulkan kesilapan. Semoga Allah sentiasa membalasnya dengan kebaikan. Jazakumullahu khaira.
Wassalam.
Sunday, August 23, 2009
Harapan Ramadhan (2)
Alahmdulillah...alhamdulillah...alhamdulillah... bertemu lagi ramadhan kali ni. Mari sama-sama manfaatkannya.
Banyak-banyak nasyid Ramadhan, nasyid ini yang paling menyentuh hati. Jom hayati..
Munsyid : Raihan feat Manbai
Ku mengharapkan Ramadhan
Kali ini penuh makna
Agar dapat kulalui
Dengan sempurna
Selangkah demi selangkah
Setahun sudah pun berlalu
Masa yang pantas berlalu
Hingga tak terasa ku berada
Di bulan Ramadhan semula
Puasa satu amalan
Sebagaimana yang diperintahNya
Moga dapat ku lenturkan
Nafsu yang selalu membelenggu diri
Tiada henti-henti
Tak ingin ku biarkan Ramadhan berlalu saja
Tuhan pimpinlah daku yang lemah
Mengharungi segalanya dengan sabar
Kita memohon pada Tuhan diberikan kekuatan
Ku merayu pada Tuhan diterima amalan
Selangkah demi selangkah...
Dengan rahmatMu oh Tuhanku...
Ku tempuh jua
p/s: bagaimanakah hari-hariku kemudian???
.....
Tuesday, August 18, 2009
Artikel: Menjadi Kader yang Berdaya
Ketika rasulullah s.a.w menawarkan kepada para pemimpin kabilah untuk membawa dan membela dakwah, kebanyakan mereka menolak. Sebahagian mereka mengatakan: “Jika demikian, kalian akan diperangi orang-orang Arab dan bukan Arab.” Dan ada di antara mereka yang mengatakan: “Urusan ini (dakwah) adalah urusan yang dibenci oleh para penguasa.” Memang demikian adanya, bahawa dakwah akan mendapat tentangan besar dari para penentangnya sepanjang zaman. Dakwah membawa misi besar perubahan, akan melibas beragam budaya dan kebiasaan, menghancurkan kebatilan dan segala ragam perilakunya. Menentang penguasa zalim dan pendukung serta tata aturannya, menghentam Illah batil dengan perundangannya, mengharamkan industri maksiat dan menentang para pemilik dan jajaran pegawainya. Wajar jika dakwah akan mendapat serangan bertubi-tubi sepanjang zaman kerana ada kepentingan besar di sebalik perlawanan tersebut iaitu tradisi, kemuliaan dan harga diri.
Di balik tekanan dakwah yang sedemikian dahsyat, baginda sedar bahawa dakwah memerlukan lelaki kuat penopang tegaknya kebenaran. Hari-hari beliau adalah hari-hari mencari kader guna menguatkan rumah dakwah agar nyaman ditempati penghuninya. Meski beberapa tokoh dan pemuka Quraisy sudah membulatkan tekad menyatakan dokongan terhadap perjuangan baginda, namun Rasulullah s.a.w. masih merasa sangat perlu akan hadirnya tokoh besar dengan jumlah yang banyak. Setiap kabilah didatangi, setiap tokoh ditemui…akankah ada di antara mereka yang siap menjadi pahlawan besar pengawal kebenaran. Keinginan baginda akan kehadiran antara dua tokoh besar Umar bin Khattab dan Umar bin Hisyam (Abu Jahal), baginda lontarkan dalam ungkapan doanya: “ Ya Allah, wibawakan Islam antara dua Umar.” Namun di balik pencariannya, baginda sedar bahawa mencari kader tidak seperti mencari ikan ditambak besar, sebaliknya membahasakan kader seperti unta tunggangan (rohilah), dari seratus unta belum tentu ada satu di dalamnya.
Di salah satu rumah di Madinah, Khalifah Umar bin Khattab r.a. duduk bersama sahabatnya. Lalu bertutur: “Bercita-citalah kalian!” maka salah seorang dari mereka mengatakan: “Alangkah baiknya jika rumah ini dipenuhi dengan emas yang dapat ana infaqkan dan sedeqahkan fi sabilillah.” Lalu umar berkata lagi: “ Silakan kalian berangan-angan!” Mereka menjawab: “ Wahai Amirul Mukminin, kami tidak tahu lagi apa yang harus kami katakan.” Umar pun menjawab: “Ana merindukan para kader seperti Abu Ubaidah Al Jarrah, Mu’az bin Jabal dan Salim Maula Abu Huzaifah, untuk berjuang menegakkan kalimatullah.” Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada Umar. Beliau amat mengetahui tentang faktor penunjang bagi wujudnya kemuliaan dan harga diri, modal besar penggerak bangsa yang mati dan bagi tegaknya peradaban besar yang hakiki.
Sungguh kader lebih mahal dari barang tambang, lebih kuat dari karang dan daya ledaknya lebih dahsyat dari senjata. Kehadirannya di tengah umat mampu membangunkan orang yang tidur, menyedarkan orang yang mabuk bahkan mampu menghidupkan mereka yang telah mati. Tidak perlu ribuan, ratusan atau puluhan bahkan satupun jumlah mereka telah mampu memberi roh baru bagi kehidupan umat. Imam Hasan Al Banna membahaskan kader dengan ungkapan indah: “ Kalian adalah roh baru yang mengalir dalam tubuh ummat.”
Ketika dakwah mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat Madinah, Rasulullah s.a.w. tidak perlu lama mencari siapa yang tepat untuk dikirim menjadi da’ie dan murabbi ke sana. Baginda tidak perlu mengirim sahabat senior sekelas Abu Bakar atau Umar Al-Khattab, tidak perlu banyak, cukup seorang iaitu Mus’ab bin Umair sebagai pembuka kota Madinah. Rasulullah s.a.w. memahami benar bahawa seluruh kadernya berdaya dan memiliki tanggungjawab yang tinggi terhadap kerja-kerja dakwah.
Ketika Khalid Al-Walid mengepung suatu tempat dalam pertempuran dahsyat, beliau meminta bantuan pasukan tambahan kepada khalifah Abu Bakar r.a. Akan tetapi sang khalifah hanya mengirim seorang lelaki sahaja iaitu Qo’qo bin Umar Attamimi r.a. seraya berkata: “Insya Allah, pasukan tidak akan kalah dengan adanya lelaki seperti dia.” Dan Khalid Al-Walid pun berkata: “Sungguh! Suara Qo’qo di tengah pasukan jauh lebih menggentarkan musuh berbanding 1000 orang tentera.” Seorang kader terkadang berbanding seratus, bahkan seribu orang. Dan kader kadang kala bandingannya adalah satu bangsa, sehingga dikatakan: “Seorang kader yang punya cita-cita besar mampu menggerakkan satu bangsa.”
Kader ibarat roh bagi raga atau penggerak enjin sebuah kereta. Seluruh roda kebaikan tidak akan bergerak tanpa kehadirannya. Wajar jika Rasulullah s.a.w. dan khalifah-khalifahnya selanjutnya menaruh tumpuan besar kepadanya kerana di atas pundaknya, dakwah meletakkan tanggungjawab besar iaitu tetap adanya risalah kebenaran hingga akhir zaman. Kelemahan mereka membuat tanggungjawab besar iaitu tetap adanya risalah kebenaran hingga akhir zaman. Kelemahan mereka membuat melemahnya dakwah dan melemahnya dakwah membuatkan kehidupan rosak binasa seterusnya menyebabkan umat tenggelam dalam kenistaan. Kerana sangat khuatir Umar Al-Khattab akan kelemahan dirinya sebagai kader, beliau berdoa: “ Ya Allah, aku berlindung paamu dari kezaliman para pendosa dan aku berlindung pada-Mu dari menjadi kader yang tidak berdaya. ” Kalaulah musibah tsunami mampu menenggelamkan ratusan ribu orang, maka yakinilah bahawa ketidakberdayaan kader akan mampu menenggelamkan satu bangsa. Na’udzubillah.
Kekaderan bukan diukur oleh lamanya dan panjang waktunya tarbiyah, tidak juga diukur dari tinggi rendahnya status keanggotaan, akan tetapi diukur dari sebesar apa yang sumbangan yang dapat diberikan bagi kesuburan dan kebaikan dakwah. Apalah ertinya lama tarbiyah dan kesenioran sementara di balik itu semua fatamorgana. Lebih baik menjadi kader pemula yang berdaya daripada menjadi kader ahli yang tidak berguna. Tidakkah kita belajar dari Al-Aswad, seorang budak hitam. Meskipun baru masuk Islam dan belum lagi melaksanakan solat namun beliau memperoleh syahadah kerana sumbangannya. Jelaslah bagi kita, kekaderan ditentukan oleh kerja dan karya, bukan status keanggotaan semata. Boleh jadi status keanggotaan kita terdaftar namun tidak diakui, dan boleh jadi ada orang yang tidak berdaftar menjadi anggota akan tetapi statusnya diakui. Alangkah bijaknya Imam Hasan Al-Banna dalam menetapkan keanggotan kadernya: “ Berapa banyak kader di tengah-tengah kami namun dia bukan bagian dari kami dan berapa banyak orang yang tidak bersama kami namun mereka adalah kader kami. ”
Tidak jarang dalam satu masa ada sejumlah kader yang tidak berdaya, tidak menyumbang dan tidak bekerja. Jangankan sampai tingkatan hadir dalam halaqah atau usrah yang kebaikannya akan dirasakan oleh dirinya sahaja – terasa berat. Kalau semangat membina diri saja sudah terasa berat, bagaimana semangat membina umat? Mundur malu, maju terhuyung-hayang...hidup segan, mati tak mahu…berjemaah serasa ikan masuk daratan. Jangankan lagi memikul beban dakwah justeru kehadirannya sudah membebani dakwah. Apakah dakwah akan menjadi punah kerana keadaan kadernya yang sedemikian merana ? Sungguh tidakkan pernah dakwah ini kehabisan pendukung dan pembelanya kerana dakwah ini milik Allah, maka Dia pula yang akan menjaganya. Bahkan Rasulullah s.a.w. menegaskan bahawa : “ Sesungguhnya Allah akan membangkitkan seorang mujaddid setiap seratus tahn untuk tajdid agama-Nya. ” Dan Allah pun memberikan penegasan bahawa generasi yang tidak peduli dengan urusan agamanya akan digantikan. “ Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatanya kepadamu: “ Berangkatlah (untuk berperang) di jalan Allah, kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu merasa puas dengan kehidupan di dunia dengan kehidupan akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit. Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, nescaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikit pun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. ” (At-Taubah: 38-39)
Akankah kita menjadi kader yang berdaya yang akan menggantikan generasi yang tidak peduli, ataukah kita menjadi kader tidak berdaya yang akan digantikan. Semua pilihan menuntut kesannya, silalah gunakan nurani dalam menilai pilihan sendiri….
Manjadi Kader Yang Berdaya
Kaki dah tak berdaya menapak. Dari pagi hingga petang turun naik tangga di laboratory untuk projek... Subhanallah, walhamdulillah. Penat memang penat, tapi entah mengapa hati tetap bahagia sebab dapat bersolat jemaah di masjid, mendengar lantunan surah Al-Quran yang cukup merdu dari imam masjid USM. Syukur Alhamdulillah... nikmat Allah begitu luas.
Tiba-tiba mendapat ilham drpd Allah. Msg semua adik2 tersayang di selatan tanah air, kita buat liqo cinta online nak?..... respon yang memberangsangkan membuat aku bertambah semangat mentarbiyah jiwa-jiwa muda ini. Subhanallah. Ditambah-tambah setelah membaca artikel yang dikirim oleh ex-murobbiku setelah aku menanyakannya musykilah halaqah beberapa minggu yang lalu. Jazakillahu khoiran jaza' ya ukhti. Sayang ukhti keranaNYA... =)
Subhanallah...begitu banyak kebaikanNYA pada ku. tak dapat ku hitung nilainya (QS 16:18) Masakan aku tidak jatuh cinta???...
Thursday, August 13, 2009
Bajakan Tekad... (chaiyou..chaiyou)!
Siap Lab report Hedonic Test kelmarin untuk Sensory Evaluation... barulah rasa tenteram sket. Hari-hari yang memeningkan kepala sudah berlalu, alhamdulillah. Lepas ni kena tumpu untuk final year projek dan juga projek sensori Dr. Nurul. Long way to go... (argh...kena korbankan cuti mid sem nampaknya. Ya Allah, bantulah hambaMu yang lemah ini...)
Allah akan menguji seorang hamba tepat pada titik lemahnya dan juga untuk menguji keimanan hamba-hambaNya.
"Apakah manusia mengira bahawa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan 'kami telah beriman', dan mereka tidak diuji? Dan sungguh Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta..." (Surah Al-Ankabut, 29:2-3)
Beberapa hari ini, aku didatangi akhawat yang Allah uji keimanannya. Sabarlah wahai ukhti. Yakinlah Allah bersamamu pada setiap detik. Jgn cepat putus asa dari rahmatNya. Ujian itu tanda sayang Allah padamu ukhti.
"Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila mereka berdoa kepadaKu. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepadaKu agar mereka memperoleh kebenaran..." ( Surah Al-Baqarah,2 : 186)
Buat Ukhti A, tetaplah mohon pertolongan Allah. urusan ajal, jodoh, takdir yang baik & takdir yang buruk telah Allah tetapkan sejak azali lagi (Hadis ke 4 Matan Arbaien). Teruskan munajat, istikharahmu pada Sang Pencipta. Boleh jadi apa yang dirimu suka itu tidak baik bagimu, apa yang dibenci dirimu baik untukmu (QS 2:216). Moga Dia memberimu yang terbaik. Jika dilanda kegusaran, ingatlah insan2 lain yang Allah uji lebih hebat daripada apa yang dikau alami. Ukhti sayang, sabar ya...
Buat Ukhti R, jgn berputus asa menghadapi kehidupan. Kesempitan yang Allah uji buat dirimu perlu dihadapi dengan lebih tabah. Aku kagum dengan kekuatanmu. Moga kekuatan itu kau gunakan untuk terus maju dalam kehidupan, tidak kira dlm dakwah, akademik, kehidupan mahupun rumahtangga. Jadilah seperti makna namamu.Berjalan di padang pasir yang tandus dengan penat lelah, tapi bila sampai destinasi, tetap tersenyum manis.Terus berusaha ukhti sayang.. (ehem, roti yang anti tinggalkan kat bilik ana ni dah berkulat. Bila nak kasi ikan makan? =P )
Buat Ukhti I, tetap tsabat dengan jalan dakwah yang diterajui para Nabi dan Rasul, yang dicintai para sahabat nabi dan penghuni syurga. Gunakan kelebihan dirimu untuk terus menarik manusia mendekati Islam yang sebenarnya. Pengalaman masa lalu bersama beberapa saf dakwah perlu dirimu pergunakan sebaiknya untk menjadikan dirimu insan cemerlang, yang menjadi lilin menerangi bilik yang gelap. Aku mencintaimu kerana Allah ya ukhti... [Kita buat master sama-sama ya, InsyaAllah =) ]
Buat Ukhti H, tetaplah bersabar dengan ujian dakwah. Cercaan manusia dan 'usikan' yang Allah timpakan buatmu perlu dijadikan pedoman untuk bermuhasabah diri, menjadi da'ie yang paling baik akhlaqnya. Jadilah da'ie berprofil pokok kurma. Sentiasa memberikan buah terbaik. Hatta dibaling batu sekalipun, tetap memberikan buah yang terbaik. Mari kita soroti contoh-contoh sikap Rasulullah SAW dan para sahabat apabila mendapat cercaan dan ugutan dari musuh-musuh Allah. Moga ujian ini membuat kita lebih matang dan sabar dalam berdakwah.
Juga buat ukhti lain yang tak berkesempatan untuk diri ini bersamamu. Tetap teguh di kala insan lain dilalaikan hati-hati mereka. Renungi hakikat "Ma'iyyatullah" dlm diri kalian. Dalam setiap penciptaanNya itu terselindung seribu hikmah. Kita sama-sama tadabbur ya...
"Sesungguhnya dlm penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, iaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dlm keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tntg penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), 'Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka..." (Surah Ali-Imran,3: 190-191)
Tidak lupa buat diri sendiri yang sentiasa alpa... MasyaAllah, Allah memudahkan urusanku dan Allah timpakan ujian dalam bentuk yang tidak disangka-sangka. Subhanallah... Maha Adil Sang Pencipta. Tidak pernah membiarkan hamba-hambaNya lalai dalam kesenangan. Dan ujian itu membuat aku lebih berhati-hati dalam bergaul, terutama apabila melibatkan projek-projek yang membawa carry marks untuk final nanti.
Muhasabah diri untuk jadi insan paling baik. Moga-moga Allah melayakkan kita untuk mengecapinya, insyaAllah...
Ameen ya rabbal Alamin.
Wassalam
Sunday, August 09, 2009
Hal Nahnu Qoumun 'Amaliyyun?
“Dan berbuatlah kamu, maka Allah, Rasul dan org-org
yang beriman akan melihat amal kalian, dan kalian akan dikembalikan kepada Allah yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. “ (At-taubah :105)
“..Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah aku redhai Islam sebagai agamamu…” (Al-Maidah:3)
Marhalah Amal
- Pembentukan peribadi. Terbentuknya peribadi muslim dalam pemikiran, keyakinan, akhlak dan emosinya.
- Pembentukan keluarga. Terbentuknya rumah tangga muslim dalam pemikiran, keyakinan, akhlak, dan emosinya.
- Pembentukan masyarakat muslim dalam keseluruhan aspek di atas.
- Memperbaiki negeri muslim. Lahirnya pemerintah islam yang menggiring masyarakat untuk mengamalkan nilai-nilai Islam.
- Memerdekakan negeri muslim. Terbebasnya negeri-negeri muslim dari pemerintahan yang zalim.
- Mengembalikan khilafah islam.
- Menjadi guru peradaban ummat manusia. Terwujudnya penyebaran dakwah ke seluruh dunia, menyampaikannya kepada seluruh umat manusia di seluruh penjuru bumi, dan menjatuhkan semua penguasa zalim sehingga tidak ada lagi fitnah dan agama seluruhnya hanya milik Allah.
3 Fasa Tarbiyah:
1. TA’RIF.
- Menyebarkan fikrah prinsip-prinsip dasar dan nilai-nilai serta ajaran-ajaran pokok Islam di tengah masyarakat
- Melalui da’wah fardiah (dengan menjalankan hubungan dengan orang-orang yang berpotensi berubah) atau dengan halaqah.
2. TAKWIN.
- Melakukan pemilihan terhadap anasir positif untuk memikul beban dan mengembangkan seluruh potensi yang ada.
- Bersifat khusus, tidak dapat diikuti oleh seseorang kecuali yang memiliki persiapan yang benar untuk memikul beban jihad yang panjang masa dan berat tentangan.
3. TANFIDZ.
- Jihad, sentiasa terus bekerja untuk mencapai tujuan akhir, bersedia menanggung ujian dan menghadapi cabaran dan sentiasa sabar .
- Peribadi mereka adalah orang-orang yang benar-benar ikhlas dan memiliki ketaatan sejati.
p/s: Menjadi dai'e berprofil lebah. Mengambil & mengumpul bahan terbaik dan memberikan madu yang terbaik kepada yang memerlukan... subhanallah... Hebatnya ciptaan Allah pada sang lebah.
Saturday, August 08, 2009
*Nasihat Buat Para Dai yang Sedang Berselisih *
Syaikh Ibnu Baz
Pertanyaan:
Berikut nasihat panjang Syaikh bin Baz terhadap para dai yang sedang berselisih.
Jawaban:
Alhamdulillahi rabbil alamin, segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi kita, Muhammad, nabi yang terpercaya, juga kepada keluarga, para sahabat dan mereka yang mengikuti sunnahnya hingga hari berbangkit.
Amma ba'd,
Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah memerintahkan untuk berbuat adil dan kebajikan serta melarang berbuat zhalim, melampaui batas dan bermusuhan. Allah telah mengutus nabiNya Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai-mana pula para rasul lainnya untuk menyerukan dakwah tauhid dan ikhlas beribadah hanya untuk Allah semata. Allah memerin-tahkannya untuk menegakkan keadilan, dan Allah pun melarang kebalikannya, yaitu yang berupa penghambaan kepada selain Allah, berpecah belah, berbuat sewenang-wenang terhadap hak-hak para hamba.
Telah tersebar berita akhir-akhir ini, bahwa banyak di antara para ahli ilmu dan para praktisi dakwah yang melakukan cercaan terhadap saudara-saudara mereka sendiri, para dai terkemuka, mereka berbicara tentang kepribadian para ahli ilmu, para dai dan para guru besar. Mereka lakukan itu dengan sembunyi-sembu-nyi di majlis-majlis mereka. Adakalanya itu direkam lalu disebarkan ke masyarakat. Ada juga yang melakukan dengan terang-terangan pada saat kajian-kajian umum di masjid.
Cara ini bertolak belakang dengan apa yang telah diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya dilihat dari beberapa segi, di antaranya:
*Pertama*, ini merupakan pelanggaran terhadap hak prifasi sesama muslim, bahkan ini terhadap golongan khusus, yaitu para penuntut ilmu dan para dai yang telah mengerahkan daya upaya mereka untuk membimbing dan membina masyarakat, melurus-kan aqidah dan manhaj mereka, bersungguh sungguh dalam mengisi berbagai kajian dan ceramah, serta menulis buku-buku yang bermanfaat.
*Kedua*, bahwa ini bisa memecah belah kaum muslimin dan memporakporandakan barisan mereka, padahal mereka sangat membutuhkan kesatuan dan harusdijauhkan dari perpecahan dan saling menggunjing antara mereka. Lebih-lebih bahwa para dai dimaksud termasuk golongan ahlus sunnah wal jama'ah yang dikenal memerangi bid'ah dan khurafat serta menghadapi lang-sung para penyerunya, membongkar trik-trik dan reka perdaya-nya. Karena itu, perbuatan ini tidak ada maslahatnya kecuali bagi para musuh yang senantiasa mengintai, yaitu kaum kuffar dan para munafiq atau para ahli bid'ah dan kesesatan.
*Ketiga*, Bahwa perbuatan ini mengandung propaganda dan dukungan terhadap tujuan-tujuan yang diusung oleh para sekuler, para westernis dan para penentang lainnya yang dikenal agresif menjatuhkan kredibilitas para dai, mendustakan mereka dan mengekspos kebalikan dari apa-apa yang mereka tulis dan mereka rekam. Sikap yang dilakukan oleh mereka yang tergesa-gesa melaku-kan ini, yang ternyata malah membantu musuh untuk menyerang saudara-saudaranya sendiri, yaitu para thalib 'ilm dan para dai, adalah perbuatan yang tidak termasuk hak persaudaraan Islam.
*Keempat*, Bahwa perbuatan ini bisa merusak hati masyarakat awam dan golongan khusus, bisa menyebarkan dan menyuburkan kebohongan dan isu-isu sesat, bisa menjadi penyebab banyaknya menggunjing dan menghasud serta membukakan pintu-pintu ke-burukan bagi jiwa-jiwa yang cenderung menebar keraguan dan bencana serta berambisi mencelakakan kaum mukminin secara tidak langsung.
*Kelima*, Bahwa banyak pernyataan dalam hal ini yang ter-nyata tidak ada hakikatnya, tapi hanya merupakan asumsi-asumsi yang dibisikkan setan kepada para pengungkapnya. Sementara itu Allah q telah berfirman, *"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari pra-sangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain."* (Al-Hujurat: 12)
Seorang mukmin hendaknya bisa menyikapi perkataan saudaranya sesama muslim dengan sikap yang lebih baik. Seorang alim dahulu mengatakan, "Jangan kau berburuk sangka dengan kalimat yang keluar dari (mulut) saudaramu walaupun engkau tidak me-nemukan yang baiknya."
*Keenam*, hasil ijtihad sebagian ulama dan penuntut ilmu dalam perkara-perkara yang menuntut ijtihad, maka pencetusnya tidak dihukum dengan pendapatnya jika ia memang berkompeten untuk berijtihad. Jika ternyata itu bertentangan dengan yang lain-nya, maka seharusnya dibantah dengan cara yang lebih baik, demi mencapai kebenaran dengan cara yang paling cepat dan demi menjaga diri dari godaan setan dan reka perdayanya dihembus-kan di antara sesama mukmin. Jika itu tidak bisa dilakukan, lalu seseorang merasa perlu untuk menjelaskan perbedaan tersebut, maka hendaknya disampaikan dengan ungkapan yang paling baik dan isyarat yang sangat halus. Tidak perlu menghujat atau menje-lek-jelekkan, karena hal ini bisa menyebabkan ditolak atau dihin-darinya kebenaran. Di samping itu, tidak perlu menghujat pribadi-pribadi tertentu atau melontarkan tuduhan-tuduhan dengan maksud-maksud tertentu, atau dengan menambah-nambah perka-taan yang tidak terkait.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberikan contoh dalam menghadapi kondisi semacam ini dengan ungkapan,
مَا بَالُ أَقْوَامٍ قَالُوْا كَذَا وَكَذَا.
* *
*"Kenapa ada orang-orang yang mengatakan demikian dan demi-kian." *(HR. Muslim dalam an-Nikah (1401))
Saya sarankan kepada saudara-saudara yang telah menge-cam para dai, hendaknya bertaubat kepada Allah q dari per-buatan yang telah mereka lakukan, atau meralat dengan lisan mereka seputar masalah yang bisa menyebabkan rusaknya hati sebagian pemuda dan bisa menimbulkan kedengkian serta mema-lingkan mereka dari menuntut ilmu yang bermanfaat dan aktifitas dakwah, karena santernya isu-isu tentang si fulan dan si fulan, lalu mencari hal-hal yang dianggapnya sebagai kesalahan orang lain kemudian mempublikasikannya.
Saya sarankan juga agar mereka meralat apa yang telah me-reka lakukan, baik melalui tulisan ataupun lainnya yang dapat membebaskan diri mereka dari perbuatan semacam ini dan meng-hilangkan kesan yang terekam di benak orang-orang yang telah mendengar ucapan mereka, dan hendaknya pula mereka mengi-ringi dengan amalan-amalan yang bisa mendekatkan diri kepada Allah dan berguna bagi manusia, serta senantiasa waspada agar tidak terburu-buru melontarkan tuduhan kafir, fasik atau pelaku bid'ah terhadap orang lain tanpa bukti, karena nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengingatkan,
أَيُّمَا رَجُلٍ قَالَ لأَخِيْهِ يَا كَافِرٌ فَقَدْ بَاءَ بِهَا أَحَدُهُمَا.
* *
*"Orang mana pun yang mengatakan, 'wahai kafir' kepada sauda-ranya, maka pernyataan ini berlaku pada salah seorang dari keduanya." *(HR. Al-Bukhari dalam Al-Adab (6104), Muslim dalam Al-Iman (60))
Di antara yang disyari'atkan bagi para penyeru kebenaran dan para penuntut ilmu, apabila menghadapi suatu perkara karena ucapan para ahli ilmu atau lainnya, hendaknya mereka berkonsul-tasi kepada para ulama yang mu'tabar (yang diakui kredibilitas dan kapabilitasnya) dan menanyakan kepada mereka tentang per-kara tersebut sehingga para ulama itu bisa menjelaskan perkaranya dan memposisikan mereka pada hakikatnya serta menghilangkan keraguan mereka. Tindakan ini sebagai pelaksanaan firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang disebutkan dalam surat An-Nisa',
*"Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang kea-manan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenaran-nya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikuti setan, kecuali sebagian kecil saja (di antaramu)."*(An-Nisa': 83)
Hanya Allah-lah tempat meminta, semoga Allah memper-baiki kondisi semua kaum muslimin, mempersatukan hati dan amal mereka dalam ketakwaan, mempersatukan semua ulama kaum muslimin dan semua penyeru kebenaran dengan segala sesuatu yang dapat melahirkan keridhaanNya dan bermanfaat bagi para hambaNya, mempersatukan kalimat mereka pada petunjuk dan menyelamatkan mereka dari faktor-faktor perpecahan dan perselisihan, serta semoga Allah memenangkan kebenaran melalui mereka dan mengalahkan kebatilan. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas itu. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya serta mereka yang menigkuti petunjuknya hingga hari berbangkit.
*Rujukan:*
Majmu' Fatawa wa Maqalat Mutanawwi'ah, Syaikh Ibnu Baz (7/311-314). Disalin dari buku Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 2, penerbit Darul Haq.
--
www.adanipermana.co.cc
www.computer-knowledge.biz
source: http://www.mail-archive.com/salafiyyin@yahoogroups.com/msg00338.html
Innalillahi, Ahmadinejad Menghina Dua Sahabat Rasul!
Di tengah eforia kemenangannya dalam pemilu Iran yang baru saja digelar, Ahmadinejad sebelumnya mengeluarkan pernyataan yang terang-terangan menghina dua orang sahabat Rasulullah Muhammad saw.
Kecaman dan hinaan Ahmadinejad itu—lebih gila lagi—disampaikan dalam sebuah acara televisi secara langsung di Shabaka 3, saluran televisi Iran, hanya beberapa hari sebelum pelaksanaan pemilu Iran.
Seperti yang diketahui, Iran yang berbasis Syiah ini—salah satu aliran Islam yang dianggap menyimpang—sudah sejak lama mempersempit ruang gerak para jamaah ahli Sunnah (kaum Sunni). Di bawah kepemimpinan Ahmadinejad, bahkan para jamaah Sunni mengalami penderitaan yang belum pernah dialami sejak Revolusi Rafidi Khomeini.
Dalam acara itu, Ahmadinejad dengan lugas mengatakan bahwa Talhah dan Zubair adalah dua orang pengkhianat. “Talhah dan Zubair adalah dua orang sahabat Rasul, tapi setelah kepergian Rasul, mereka berdua kembali kepada ajaran sebelumnya dan mengikuti Muawiyah!”
Padahal dalam sejarah, Talhah dan Zubair, dua orang sahabat Rasul itu, tak pernah bertempur dengan Muawiyah, karena keduanya meninggal lama sebelum peperangan Jamal di tahun ke-36 kekhalifahan Islam di mana Muawiyah menjadi rajanya.
Pernyataan Ahmadinejad ini sudah jelas kemana arahnya, yaitu membuat sebuah perbandingan atas sahabat Rasul dulu dengan kejadian politik saat ini di Iran—berkaitan dengan rivalnya Mousavi. Sebelumnya, Ahmadinejad sudah sangat sering menghina sekitar 15 juta penganut Sunni di Iran. Bahkan, pendahulu Ahmadinejad, Rafidi menghina dan menganggap remeh alias menyepelekan 90% Muslim seluruh dunia.
Namun demikian, masih banyak juga pihak atau pengagum Rafidi dan pengingkar sahabat Rasul lainnya seperti Ahmadinejad ini. Mereka adalah orang yang tidak menyadari gerakan Syiah atau mereka yang tak mau memahami rejim 12 Imam ini yang merupakan musuh terbuka terhadap para sahabat Rasul. (sa/alqimmah/sunni-news/ayandenews)
source: www.eramuslim.com
Tuesday, August 04, 2009
Family Day
Bismillahi walhamdulillah..
Assalamualaikum wbt,
Minggu lepas, saya dan akhawat menghadiri family day anjuran Istimrar Enterprise. Alhamdulillah, kami blajar banyak perkara. Ukhuwah semakin erat, perkongsian rasa dan pemikiran dengan ikhwah dan akhawat yang datang dari jauh.. Semua integrasi ini membuatkan kami semakin memandang ke hadapan dalam membentuk suasana dakwah dalam kehidupan yang harmoni. Alhamdulillah.
Program kali ni, saya dilantik menjadi 'baby sitter'. Bukan sebarang urusetia, tapi urusetia untuk mengendalikan anak-anak ikhwah dan akhwat semasa mereka sibuk menjalani aktiviti program. Subhanallah... walaupun jiwa saya selama ni memang sudah sebati dengan anak-anak, tapi tugasan kali ni memang amat mencabar fizikal dan mental. Latihan kami sebagai urusetia kanak-kanak benar-benar menguji kesabaran iman dan kekuatan jasad sebagai akhawat tarbiyah. Wah, baru benar-benar terasa, begini rupanya perasaan menjadi seorang ummi murobbiyah.
Saya digandingkan bersama 4 lagi akhawat. Seorang daripadanya bekerja sebagai pensyarah di sebuah institusi, seorang merupakan pengusaha kedai jahit, dan dua lagi guru dan penyelia taska. heheh, semua sudah mempunyai profesi, cuma saya seorang pelajar universiti. Tapi hal itu tidak pernah mematahkan semangat untuk terus belajar mengendalikan anak-anak, (walaupun ada 3 lab report pending untuk disiapkan, hari isnin kene hantar!)...
Hari pertama selepas solat dhuha, para ummahat berkumpul di bilik urusetia untuk menyerahkan anak masing-masing. Selepas menyusukan dan menidurkan mereka, ummahat ini keluar untuk menyertai aktiviti di dewan. Tinggallah kami baby sitter dan juga beberapa ummahat. Cabaran demi cabaran bermula apabila kanak-kanak yang berusia 2-4 tahun mula berlari-lari tak mau duduk diam. biasalah tu.. maka teacher-teacher taska mengambil inisiatif memberikan mereka kertas A4 untuk dilukis dan diwarnakan. Alhamdulillah, terkawal sket.
Haha, keadaan aman tu sekejap je. pastu mereka mula lari-lari semula. panjat katil.. masuk toilet.. berguling-guling. Sungguh energetik. Anak-anak fitrah, suci dari dosa. Walaupun pening kepala juga tapi seronok melihat mereka. Ukhti Asma' menanyakan laptop saya untuk menayangkan kartun. Keadaan mula terkawal bila mereka menonton upin & ipin.
Kanak-kanak memang tak boleh duduk diam. Jadi, pengasuh harus mengambil inisiatif untuk menarik perhatian mereka dengan sesuatu yang menarik. Memarahi mereka hanya akan membuat emosi mereka terganggu dlm proses tumbesaran. Bahkan, mereka tak bersalah.. mengapa harus memarahi mereka?
Saya teringat peristiwa 2 orang anak ukhti ni mengamuk kerana dipisahkan dari ibu mereka. sungguh dahsyat. kalo mereka saja mengamuk takpa, baby yang sedang tidur satu persatu terbangun dan menangis. Wah, memang riuh rendah bilik tu. Sabar, teacher... sabar... Termasuk yang bangun menangis ialah si kembar nasrul dan fathul. Si abang nasrul ni badannya kecil, agak mudah juga menidurkannya. Tapi si fathul... masyaAllah.. badan besarnya menyukarkan proses pendodoian. Saya mengambil masa agak lama untuk menidurkannya. mendukung sambil membuai badan, dan menepuk2 belakang. Pada mulanya dia menolak2 saya kerana dia tahu, saya bukan umminya. Kuat juga si fathul ni! tapi takpa, saya tahu dia mengantuk dan lama kelamaan dia akan tidur juga. Sabar...sabar...Tapi proses peniduran si fathul ni memang mengambil masa yang agak lama. Memang lenguh juga tangan. Selepas dia tidur, saya meletakkannya di atas katil perlahan-lahan. Lepas letak je... FUH... lega! sakit2 badan ni. Adei...
Sementara tu, pihak akhawat menjalani 'flying fox' merentasi sungai Perak, sementara ikhwah berada dalam dewan untuk aktiviti sesama mereka. Subhanallah, sangat seronok. Saya mengambil keputusan untuk tidak ikut serta memandangkan kekangan masa dan kesibukan menguruskan anak-anak. Tak kisah pun sebab dah pernah buat sebelum ni di tempat yang sama =D
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang sentiasa memberi peluang kepada kami untuk berkumpul dan mencurahkan mahabbah keranaNya. Pada waktu sekarang, semua orang kecoh pasal H1N1, kami sempat mengambil 'safety precautions'... pakai topeng muka. Tapi tahan kejap je. Pastu dah lesap dah suma topeng2 tu. Tapi Alhamdulillah, Allah pelihara kami. Setakat ini tiada lagi kes berlaku dlm kalangan ikhwah dan akhawat.
Entah mengapa, pulang sahaja dari Family Day, saya mendapat semangat baru. Saya bertambah yakin melangkah menghadapi kehidupan (walaupun sakit2 badan). Laptop saya rosak lepas menayangkan upin & ipin pada hari pertama. Tapi Alhamdulillah, saya tak rasa kesal, malah saya rasa tenang kerana saya tahu setiap permasalahan pasti ada penyelesaiannya (walaupun 3 lab report yang saya perlu hantar semua ada dlm laptop tu, xda copy pun!) Subhanallah... subhanallah... malah Allah memudahkan jalan saya dan memberi saya kekuatan untuk menyiapkan baki report yang tersisa dlm waktu yang singkat. Alhamdulillahi wa Allahu Akhbar!
Bertambah iman, bertambah tsaqafah, maka bertambahlah semangat untuk meneruskan kerja-kerja dakwah. InsyaAllah, moga Allah memberkahi pertemuan mahal kami dalam rangka membentuk jiwa-jiwa yang mencintai jalan para Nabi & Rasul.
Wassalam...
Text Area
Munsyid : Shoutul Harokah
Kami sadari jalan ini kan penuh onak dan duri
Aral menghadang dan kezhaliman yang akan kami hadapi
Kami relakan jua serahkan dengan tekad di hati
Jasad ini, darah ini sepenuh ridho Illahi
Kami adalah panah-panah terbujur
Yang siap dilepaskan dari busur
Tuju sasaran, siapapun pemanahnya
Kami adalah pedang-pedang terhunus
Yang siap terayun menebas musuh
Tiada peduli siapapun pemegangnya
Asalkan ikhlas di hati tuk hanya ridho Illahi Robbi...
Kami adalah tombak-tombak berjajar
Yang siap di lontarkan dan menghujam
Menembus dada, lantakkan keangkuhan
Kami adalah butir-butir peluru
Yang siap ditembakkan dan melaju
Dan mengoyak, menumbang kezhaliman
Asalkan ikhlas di hati tuk jumpa wajah Illahi Rabbi...
Kami adalah mata pena yang tajam
Yang siap menuliskan kebenaran
Tanpa ragu ungkapkan keadilan
Kami pisau belati yang slalu tajam
Bak kesabaran yang tak pernah padam
Tuk arungi da'wah ini jalan panjang
Asalkan ikhlas di hati menuju jannah Illahi Robbi...