About Me
- Syaima' Azure
- Bukan sesiapa, mencari yang terbaik dalam hidup, meneliti apa sahaja di muka bumi Allah untuk belajar menjadi Mukmin terbaik, InsyaAllah...
Perintis Ummah Links
-
-
Arah tuju Ramadhan kita?2 years ago
-
Nostalgia5 years ago
-
Hari pekerja6 years ago
-
Ubat Buasir HPA7 years ago
-
-
-
DALAM HATI ADA ALLAH10 years ago
-
-
Travelog Haji11 years ago
-
-
PESANAN PADA DIRIKU13 years ago
-
Ulasan Wacana Peradaban : Tahaluf Siyasi13 years ago
-
-
Bersederhana dalam membenci13 years ago
-
rimbun keampunan13 years ago
-
Good Bye 2010.. Hello 201113 years ago
-
Naik13 years ago
-
Hadis ke 10 :Imam Nawawi13 years ago
-
-
-
-
SHOW YOUR CONCERN!14 years ago
-
alhamdulillah...14 years ago
-
-
Berpindah15 years ago
-
Quran Syamil Harfiah15 years ago
-
Siap Nikah atau (sekedar) Ingin Nikah?16 years ago
-
Pribadi Hebat Seorang Murobbi16 years ago
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Categories
- akhlaq (5)
- akidah (1)
- copy n paste (35)
- Dakwah (24)
- discussion (13)
- family (6)
- fiqh (4)
- fiqh solat (2)
- fiqh soum (2)
- food info (12)
- Iman (10)
- Islamic World (1)
- jihad ekonomi (8)
- jiwa (4)
- kehidupan (5)
- motivation (3)
- Nasyid Jihad (16)
- news outbreak (6)
- own mind (59)
- pengalaman (11)
- perubatan (1)
- rumahtangga (5)
- sharing is caring (18)
- sirah tokoh (8)
- sunnah (2)
- taqwa (19)
- Tarbiyah (77)
- tarbiyyah (1)
- tsaqafah (20)
- ukhuwwah (2)
- Ulasan Buku (8)
- usahawan (3)
- video (1)
- wanita (5)
Followers
Your Opinion?
Foot Steps
Subscribe
Powered By
Blogger Template From:
Free Blogger Skins
Friday, May 21, 2010
Nampak Allah???.....
"Yeah, ibu dah balik..." aku menyambut kepulangan ibu dari kerja. Tak semena-mena,
"Kaklang, mana Allah dalam diri kaklang?" ibu bertanya padaku. Huh? sudah. Killer question. Kena jawab wisely ni. Tak bleh main-main!
"Erm... dalam hati" jawabku separuh dalil. Huh, nak kena ada bukti nak jawab soklan macamni. Bukan hentam keromo. Yang penting, hati benar-benar terasa kewujudanNya. Dalam solat, dalam puasa, dalam tilawah, dalam kehidupan seharian. Bukan hanya boleh dilihat tapi tak dihayati. Aku cuma ingat dalil ini.
"Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila dia berdo'a kepadaKu. Hendaklah mereka itu memenuhi perintahKu dan beriman kepadaKu agar mereka memperoleh kebenaran..." (Al-Baqarah,2: 186)
Tetiba kena tanya macamtu oleh ibuku sendiri, rasa macam tak percaya. Messy sekejap.
"Eh, tu tak bleh nampak. Ibu tanya yang bleh nampak. Tula kau ni, blaja agama tinggi-tinggi, ngan ustaz itulah, ustaz nilah. Benda basic camni pun ustaz kau tak ajar ke?" ibu sengaja nak menguji.
Adus. zzzzzzz.... macam kena karen rasanya. "Alah, mana yati tau bu... ibu bagitaula..." aku memuncung minta simpati, kemudian masuk bilik nak buat kerja lain.
"Hah, cepat tunjuk ibu, mana Allah kat diri kaklang," ibuku tak puas hati dan mengekori aku masuk ke bilik.
Ting! aku dapat idea. "Tuha bu..." aku menunjuk pada frame cross-stitch dengan benang emas menulis kalimah 4JJ1 pada dinding bilik. "Ha, kan nama Allah tu."
"Mana pulak, tu bukan kat diri kaklang. Ni, nampak ni," ibuku berkata sambil menunjuk belakang tapak tangan kanannya. "Apa kaklang nampak?"
"Ha, yati tau! ni ha, Alif, Lam, Lam, Ha!" aku berkata sambil mengikut dengan jari telunjuk pada garis-garis tua pada jari jari blakang tapak tangannya. "Fuh, tererla ibu ni!" tersengih aje memanjang. Macam anak kecil bermanja dengan ibunya. Cet, apa salahnya? Ni ibuku!
Ibuku terus pergi tanpa sebarang kata. Itulah ibuku. Dengan anaknya sorang ni, dia seorang 'mother with few words'. And that's my lovely beloved mother.
Alhamdulillah, perubahan pada ibuku. Sebelum ni dia tak pernah sekalipun berbicara perkara agama denganku. Cuma sesekali bila aku berbincang dengan ayah, dia hanya mendengar. Tapi bila ayah dan ibu mengambilku di Terminal 1 Seremban kelmarin, dia mula menyuruh aku mencarikan video youtube 'Andaiku Tahu' oleh ungu dalam iPhone ayah. Kemudian, dia meminta pula video 'Demi Matahari' oleh Snada. Heheh, masa dia tengok video tu, siap buat gaya lagi. Aku tahu ini mesti penangan program ESQ. Alhamdulillah.
Padahal sebelumnya, kalo hari-hariku dipenuhi dengan tilawah, pasti dia bising. "Kaklang ni asyik baca Qur'an je... usrah sana, usrah sini. Nak jadik ustazah? Kalo nak jadi ustazah, tak payahla blaja tinggi-tinggi, tak payah amek Food Technology..." nasihatnya lembut tapi menusuk. Waktu tu, aku cuma mendiamkan diri. Betul juga, kalo tak seimbangkan study dan dakwah, hancurla semua. Pada masa yang sama, sedaya upaya cuba menjadi anak terbaik. Heh, sudah pasti akulah anak kesayangan ibu & ayah =P...
Keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah? keluargaku memang sederhana, dan adakalanya aku sedikit kecewa melihat abang-abang dan adik-adikku dididik di rumah. Tapi aku tak kesal, bahkan tak berputus asa. Padaku, memberi yang terbaik itu lebih baik dan lebih menggembirakan. Pada anak-anakku kelak, insyaAllah akan beri yang terbaik.
Terima kasih ayah, terima kasih ibu. Kedua-duanya permata paling indah dalam hidupku. Moga Allah melindungi mereka dengan rahmat di dunia dan akhirat kelak... Ameen.
Wassalam
Thursday, May 13, 2010
MAUT '10 (Mukhayyam AUT)
Biarlah gambar berbicara...
Alhamdulillah, mukhayyam berjalan dengan jayanya. Tahniah kepada semua urusetia dan peserta atas komitmen dan fokus yang baik sepanjang program. InsyaAllah, mukhayyam akan datang kita buat yang lebih baik lagi insyaAllah.
Cadangan akhawat ummahat tentang pengukuhan ilmu-ilmu rumahtangga sesuatu yang perlu diambil perhatian secara serius. Kerana skil-skil keakhawatan sebegitu yang seharusnya kita perlengkapkan diri kita, seperti menjahit, menjaga pemakanan dan kesihatan tubuh badan, pengurusan masa dan waktu, terutama bagi yang bekerja dan paling penting pendidikan anak-anak.
Jadi buat semua wanita terutama yang bergelar dai'e, jangan menunggu-nunggu waktu sudah ta'aruf (untuk menikah) barulah ada kesedaran... dah lambat tu! Sejak bujang lagi, kita perlu perlengkapkan diri kita dengan pengetahuan-pengetahuan yang basic tentang pengurusan rumahtangga. Jangan sampai ikhwah (baca: suami) bising... akhwat ni dakwahnya hebat. terbang sana, terbang sini, tapi masak nasi pun tak reti? waduh,waduh... gawat...gawat...
Sukan extreme yang dialami selama ini, Flying fox, river crossing, water repelling, rafting, kayak, etc...pengalaman itu jangan disia-siakan. Bila kita dah ada pengalaman macam tu, jadikan ia sebagai pelatihan kekuatan, terutama bila kita menjadi sayap kiri seorang suami yang menginfaqkan dirinya di jalan dakwah. Suami kita kuat, jadi diri kita juga perlu menjadi penguat untuk menyusun pengurusan bersama. Syura keluarga, giliran menjaga anak-anak sewaktu liqo' & program, susun atur kerja rumah. Subhanallah, bukan mudah jika tidak kuat.
Haha, macam org dah berkeluarga... Sebab akhir-akhir ni selalu sangat dengar masukan & musykilah perkara yang sama :P
Bittaufiq Wan najah...
Wassalam
Wednesday, May 05, 2010
Jadikanlah Allah sebagai Tujuan Utama Amal Kita
Segala puji bagi Allah, Shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW.
Pada proses kelahiran atau persalinan biasanya terdapat rasa sakit. Namun pada saat yang sama hal itu merupakan pertanda akan datangnya sebuah kabar gembira. Pertanda hadir dan lahirnya sebuah kehidupan baru.
Umat Islam beberapa tahun terakhir merasakan berbagai macam rasa sakit dan penderitaan akibat ulah Firaun zaman modern. “Sesungguhnya Fir'aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya Firaun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Al-Qashash: 4)
Namun janji Allah SWT pasti akan tiba yaitu mereka yang tertindas oleh kekuatan Firaun akan diberi pertolongan. “Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi, dan akan Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi dan akan Kami perlihatkan kepada Fir'aun dan Haman beserta tentaranya apa yang selalu mereka khawatirkan dari mereka itu .” (Al-Qashash: 5 - 6)
Wahai Umat Islam
Berbuatlah sesuai dengan realita. Kita memiliki modal untuk bangkit. Sikap keprajuritan adalah langkah awal kemenangan. “Atau siapakah dia yang menjadi tentara bagimu yang akan menolongmu selain daripada Allah Yang Maha Pemurah? Orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah dalam tertipu.” (Al-Mulk: 20)
Hendaknya langkah awal kalian adalah kembali pada Allah SWT, “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (Al-A’raf; 96)
Wahai para Pemimpin
Sesungguhnya Hari Kiamat itu akan sangat dahsyat. Masing-masing manusia akan menghadap Allah SWT. “Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri.” (Maryam: 95)
Kami khawatir akan beban berat yang kalian emban. “Dan sesungguhnya mereka akan memikul beban mereka, dan beban-beban di samping beban-beban mereka sendiri, dan sesungguhnya mereka akan ditanya pada hari kiamat tentang apa yang selalu mereka ada-adakan.” (Al-Ankabut: 13). Ingatlah akan rakyat kalian yang kalian pimpin, ini adalah amanah. Jnagn sampai pada hari kimat nanti ini akan menjadi penyesalan.
Pada para Kader Ikhwan
Ingatlah selalu syiar kalian. Jadikan Allah SWT sebagai tujuan utama dalam setiap aktifitas yang dilakukan. Bukankah Allah memberikan kabar gembira bagi mereka yang berniat tulus dan berhati baik. “kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,” (Asy-Syuara: 89)
Jadikan Rasulullah saw sebagai teladan yang terus hidup dalam jiwa kalian yang akan membangkitkan semangat kalian. “Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (At Taubah: 128)
Berdoalah terus untuk Al-Aqsha. Dan jadikanlah Al-Qur’an sebagai pedoman hidup kalian dan bekal dalam perjalanan juga sebagai landasan dalam bermuamalah dengan manusia yang lain.
Ingatlah bahwa siapa saja yang menginginkan kehidupan akhirat maka itu dapat diraih dengan pertolongan Al-Qur’an. Juga barang siapa yang menginginkan kehidupan dunia, maka juga dengan wasilah Al-Qur’an. Bahkan yang menginginkan kebahagiaan pada keduanya, juga dengan Al-Qur’an.
“Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu , maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mu'min bertawakkal.” (Ali Imran: 160)
(disampaikan pada Risalah Ikhwan edisi Mei 2005)
Source & edited from: www.eramuslim.comText Area
Munsyid : Shoutul Harokah
Kami sadari jalan ini kan penuh onak dan duri
Aral menghadang dan kezhaliman yang akan kami hadapi
Kami relakan jua serahkan dengan tekad di hati
Jasad ini, darah ini sepenuh ridho Illahi
Kami adalah panah-panah terbujur
Yang siap dilepaskan dari busur
Tuju sasaran, siapapun pemanahnya
Kami adalah pedang-pedang terhunus
Yang siap terayun menebas musuh
Tiada peduli siapapun pemegangnya
Asalkan ikhlas di hati tuk hanya ridho Illahi Robbi...
Kami adalah tombak-tombak berjajar
Yang siap di lontarkan dan menghujam
Menembus dada, lantakkan keangkuhan
Kami adalah butir-butir peluru
Yang siap ditembakkan dan melaju
Dan mengoyak, menumbang kezhaliman
Asalkan ikhlas di hati tuk jumpa wajah Illahi Rabbi...
Kami adalah mata pena yang tajam
Yang siap menuliskan kebenaran
Tanpa ragu ungkapkan keadilan
Kami pisau belati yang slalu tajam
Bak kesabaran yang tak pernah padam
Tuk arungi da'wah ini jalan panjang
Asalkan ikhlas di hati menuju jannah Illahi Robbi...